kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.465   60,00   0,36%
  • IDX 6.438   -81,40   -1,25%
  • KOMPAS100 935   -13,95   -1,47%
  • LQ45 731   -6,59   -0,89%
  • ISSI 198   -4,04   -2,00%
  • IDX30 381   -1,74   -0,45%
  • IDXHIDIV20 458   -3,79   -0,82%
  • IDX80 106   -1,31   -1,22%
  • IDXV30 109   -1,41   -1,28%
  • IDXQ30 125   -0,40   -0,32%

Sesi I, IHSG ditutup dengan lompatan 1%


Senin, 03 Oktober 2016 / 12:19 WIB
Sesi I, IHSG ditutup dengan lompatan 1%


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak stabil di zona hijau. Pada akhir transaksi sesi I hari ini (3/10), indeks mencatatkan kenaikan 1,03% menjadi 5.420,29.

Ada 198 saham yang melaju. Sementara, jumlah saham yang turun sebanyak 89 saham dan 66 saham lainnya tak berubah posisi.

Volume transaksi perdagangan hari ini melibatkan 3,692 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,720 triliun.

Sepuluh sektor kompak mengeluarkan sinyal hijau. Tiga sektor dengan kenaikan tertinggi di antaranya: sektor pertambangan naik 2,59%, sektor industri lain-lain naik 2,28%, dan sektor industri dasar naik 2,26%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top gainers siang ini antara lain: PT Vale Indonesia Tbk (INCO) naik 6,10% menjadi Rp 3.130, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 5,39% menjadi Rp 1.270, dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) naik 3,14% menjadi Rp 3.610.

Adapun saham-saham top losers indeks LQ 45 adalah: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 0,7% menjadi Rp 2.850, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 0,61% menjadi Rp 815, dan PT Sawit Sumbermas Tbk (SSMS) turun 0,32% menjadi Rp 1.550.

Taye Shim, kepala riset Daewoo Securities menilai, ada sejumlah faktor yang menjadi tenaga pergerakan IHSG pagi ini.

Pertama, berasal dari faktor eksternal. "Kami memprediksi IHSG akan rebound hari ini karena pasar melihat adanya kemungkinan penyelesaian masalah antara Deutsche Bank dan Departemen Kehakiman AS terkait denda dari sebelumnya US$ 14 miliar menjadi US$ 5 miliar.

Kedua, berasal dari sisi domestik yakni tax amnesty yang hasilnya melampaui ekspektasi. "Proses amnesti pajak yang hasilnya lebih baik dari perkiraan memperkuat kepercayaan investor," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×