kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Seri FR0082 bakal jadi primadona lelang SUN pekan depan


Jumat, 15 November 2019 / 16:33 WIB
Seri FR0082 bakal jadi primadona lelang SUN pekan depan
ILUSTRASI. Suasana perdagangan SUN di BNI Treasury


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bakal jadi acuan Surat Utang Negara (SUN) untuk tenor 10 tahun di 2020 nanti, seri FR0082 diprediksi jadi yang paling banyak dilirik dalam lelang SUN Selasa (19/11) pekan depan. 

Kementerian Keuangan memasang target indikatif sebesar Rp 15 triliun dalam lelang SUN pekan depan, dengan target maksimal hingga Rp 30 triliun. Lelang akan dibuka pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00 WIB pada Kamis (19/11), dengan waktu setelmen 21 November 2019.

Dalam lelang kali ini, pemerintah menawarkan tujuh seri yakni SPN03200220 (new issuance), SPN12200814 (reopening), FR0081(reopening), FR0082 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083(reopening), FR0076 (reopening).

Baca Juga: Ramai peminat, lelang SUN pekan depan diprediksi bisa tembus Rp 50 triliun

Analis Obligasi BNI Sekuritas Ariawan mengungkapkan, potensi permintaan SUN pekan depan diyakini masih cukup besar. Hal ini seiring masih menariknya imbal hasil yang ditawarkan di Tanah Air. 

"Seri FR0082 diperkirakan akan banyak diminati, karena seri ini bakal jadi seri acuan untuk tenor 10 tahun di 2020," kata Ariawan kepada Kontan.co.id, Jumat (15/11).

Ditambah lagi, Ariawan masih optimistis penawaran SUN pekan depan bisa berada di kisaran Rp 50 triliun hingga Rp 70 triliun. Kisaran tersebut dianggap, sudah cukup tinggi mengingat sepanjang lelang SUN, rata-rata penawaran yang masuk mencapai Rp 50,2 triliun. Untuk permintaan yield, diperkirakan tidak akan terlalu tinggi, atau relatif sama seperti di pasar sekunder.

"Kalau investor minta yield terlalu tinggi, kemungkinan tidak akan dimenangkan oleh pemerintah. Apalagi, saat ini target penerbitan SUN oleh pemerintah sudah hampir tercapai," ungkapnya. 

Untuk faktor risiko penawaran SUN yang masih menghantui ke depan, menurutnya masih datang dari sentimen eksternal. Ini terkait dengan perkembangan ketidakpastian negosiasi perang dagang antara AS dengan China. 

Baca Juga: Pemerintah buka pintu investor asing dalam lelang SUN, pasar makin semarak

Selama kondisinya memburuk, Ariawan menilai investor cenderung tidak terlalu agresif untuk memburu SUN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×