Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melihat anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini tak akan terserap seluruhnya. Sebab realisasi pada semester I-2019 masih mini yaitu US$ 25,9 juta.
Direktur Keuangan Indo Tambangraya Megah Yulius K. Gozali mengatakan, realisasi capex kemungkinan besar tak akan menyentuh nilai US$ 100 juta. Padahal tahun ini, emiten berkode saham ITMG tersebut menganggarkan capex US$ 121,9 juta.
Baca Juga: Harga batubara tertekan, Indo Tambangraya (ITMG) fokus menurunkan rasio nisbah kupas
Meski begitu, Yulius optimistis di semester dua ini serapan capex akan lebih tinggi dari paruh awal tahun ini. Sebab alat-alat berat pesanan ITMG untuk TRUST akan tiba di semester dua dan akan segera dibayar.
"Melihat realisasi masih kecil, akhir tahun mungkin tidak akan US$ 121 juta. Tetap di bawah US$ 100 juta," jelas Yulius, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/8).
Dia menggambarkan, tahun ini mungkin akan sama seperti tahun 2018. Tahun lalu, ITMG menganggarkan capex sekitar US$ 120 juta namun realisasinya juga hanya sekitar US$ 58 juta-US$ 60 juta.
Baca Juga: Saham ITMG anjlok paling parah di jajaran LQ45, ini PER dan PBV-nya (21/8)
Dari total anggaran US$ 121,9 juta, ITMG menganggarkan capex sebanyak US$ 11,7 juta untuk Indominco Mandiri. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk membeli alat berat. Hanya saja realisasinya baru US$ 6,3 juta.
Selain itu, sebanyak US$ 14,4 juta dianggarkan emiten tambang tersebut untuk Trubaindo. Dari total target, belanja modal baru terserap US$ 3,7 juta.
Sementara untuk Bharinto, ITMG menganggarkan US$ 31,2 juta tetapi baru terserap US$ 6,2 juta. Dana tersebut untuk membangun infrastruktur di lokasi pertambangan. "Jadi kami spending budget masih banyak di situ untuk membuat holding road transportation," jelas Yulius.
Baca Juga: Harga batubara fluktuatif, Indo Tambangraya (ITMG) tak targetkan pendapatan dan laba
Saat ini, panjang jalan yang tergarap sudah sekitar 60 km dan masih akan dibangun 40 km lagi. Adapun, dana yang dianggarkan untuk membangun holding road transportation ini sebesar US$ 20 juta.
Sedangkan untuk Jorong dan TRUST masing-masing dianggarkan US$ 2,4 juta dan US$ 60,4 juta. Penyerapan capex untuk Jorong baru US$ 0,6 juta dan penyerapan TRUST sebesar US$ 8,5 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News