Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS sepekan ini sukses menguat. Sentimen utamanya berasal dari pemangkasan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke 5,75%. Meski begitu, pekan depan, ekonom memperkirakan pergerakan rupiah akan sideways.
Menurut data Bloomberg, Jumat (19/7) rupiah ditutup di level Rp 13.938 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di level Rp 13.960 per dollar AS. Selama sepekan, rupiah menguat 0,49%.
Sedangkan dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,45% ke level Rp 13.913 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah di kurs tengah BI menguat 1,22%.
Ekonom Samuel Asset Management Lana Soelistianingsih mengatakan, dalam sepekan ini kurs rupiah secara keseluruhan cenderung menguat. Meskipun, di awal pekan rupiah sempat terkoreksi, namun pergerakannya bisa langsung menguat.
Menurut Lana, penguatan rupiah terjadi lantaran Bank Indonesia (BI) benar-benar memangkas suku bunga acuannya ke level 5,75% sesuai ekspektasi pasar. Sehingga, pasar merespon positif sentimen ini.
Untuk pekan depan, Lana memperkirakan kurs rupiah akan cenderung bergerak sideways. Ini karena belum adanya sentimen kuat baik dari domestik maupun global yang mampu menggerakkan kurs secara signifikan di pekan depan.
Namun, kemungkinan volatile tetap ada jika Presiden AS Donald Trump secara mendadak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang bisa mempengaruhi kurs.
Menurut Lana, rupiah berpeluang menguat ke Rp 13.900 per dollar AS, apabila pekan depan pemerintah mengeluarkan Surat Berharga Negara (SBN), dan dana asing banyak masuk ke Tanah Air.
"Pekan depan enggak banyak isu, sehingga kurs bakal bergerak sideways dengan rentang yang agak sempit yakni Rp 13.950 hingga Rp 14.100 per dollar AS," tandas Lana Jumat (19/7).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
