Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan kurs rupiah terhadap dollar AS sepekan ini dinilai cukup positif. Mengingat, rata-rata penutupan perdagangan pasangan kurs tersebut kerap ditutup menguat. Pekan depan, rupiah diramal bakal kembali menguat disokong berbagai sentimen dari luar negeri.
Menurut data Bloomberg, Jumat (19/7) rupiah ditutup di level Rp 13.938 per dollar Amerika Serikat (AS), menguat 0,16% dari sehari sebelumnya yang ada di level Rp 13.960 per dollar AS. Selama sepekan, rupiah menguat 0,49%.
Sedangkan dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah menguat 0,45% ke level Rp 13.913 per dollar AS. Dalam sepekan, rupiah di kurs tengah BI menguat 1,22%.
Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri mengatakan, dalam sepekan ini berbagai sentimen positif terus mendukung penguatan rupiah terhadap dollar AS. Di antaranya, seperti surplus neraca perdagangan Juni 2019 dan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang sesuai ekspektasi, dengan memangkas suku bunga acuannya 25 bps ke level 5,75%.
"Ditambah lagi, meningkatnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed di akhir bulan nanti juga diantisipasi pasar dengan melakukan aksi jual dollar AS, sehingga mayoritas mata uang emerging market dan major currencies lainnya menguat terhadap dollar AS," jelas Reny kepada Kontan.co.id, Jumat (19/7).
Untuk pekan depan, Reny memprediksi penguatan rupiah masih akan berlanjut. Hal ini seiring sikap pasar menanti hasil rapat Federal Open Market Committe (FOMC) yang diyakini The Fed bakal memangkas suku bunga acuannya.
"Sehingga, rupiah diperkirakan bakal bergerak di kisaran Rp 13.878 - Rp14.115 per dollar AS pekan depan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News