Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah diproyeksi kembali melemah pada perdagangan pekan depan. Hal ini sejalan dengan pergerakan rupiah di minggu ini.
Pada Jumat (8/4), rupiah spot ditutup di level Rp 14.362 per dolar Amerika Serikat (AS) atau tidak bergerak dari penutupan hari sebelumnya. Namun, dalam sepekan, rupiah koreksi tipis 0,06%.
Sementara rupiah Jisdor melemah 0,04% ke Rp 14.365 per dolar AS. Dibandingkan dengan posisi minggu lalu, rupiah Jisdor juga turun tipis 0,01%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah pada awal pekan sempat menguat sejalan dengan berita terkait pelonggaran aktivitas ekonomi domestik. Namun, pergerakannya cenderung bergerak sideways sepanjang pekan ini karena sentimen hawkish dari Federal Reserve (The Fed) .
"Bahkan, dalam tiga hari terakhir, rupiah cenderung melemah terbatas, didorong oleh proyeksi The Fed yang berpotensi memulai pengurangan balance sheet-nya pada rapat FOMC mendatang," kata Josua kepada Kontan.co.id, Jumat (8/4).
Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Stabil di Level Rp 14.362 Per Dolar AS Pada Hari Ini (8/4)
Sementara pada pekan depan, ia melihat data inflasi AS yang akan rilis di hari Selasa (12/4) akan jadi penggerak rupiah. Selain itu, sentimen tightening cycle dari The Fed juga masih akan menjadi sentimen penggerak utama nilai tukar rupiah di pekan depan.
Menurut Josia, inflasi AS yang relatif masih tinggi dan pengetatan kebijakan moneter berpotensi untuk menekan pergerakan rupiah pada pekan depan. Berdasarkan hitungan Josua, rupiah diperkirakan bergerak dalam kisaran Rp 14.325 - Rp 14.425 per dolar AS pada pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News