kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,89   3,53   0.38%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan ke depan, IHSG berpotensi konsolidasi menguat karena alasan-alasan ini


Senin, 18 November 2019 / 05:03 WIB
Sepekan ke depan, IHSG berpotensi konsolidasi menguat karena alasan-alasan ini
ILUSTRASI. Pengunjungi berjalan di samping layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (15/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ditutup menguat 0,48 persen atau 29,39 poin di level 6.128,34 dari level pen


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,4% pada akhir pekan lalu.

Tapi, sepekan terakhir, IHSG masih dalam tren melemah. Dihitung selama sepekan, IHSG turun 0,8% ke 6.128,345.

Lantas bagaimana dengan prediksi pergerakan indeks pada pekan ini?

Hans Kwee, Direktur PT. Anugerah Mega Investama menilai, langkah IHSG masih akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal. Menurutnya, pada pekan ini, pelaku pasar masih akan mencerna perkembangan perang dagang. "Pada akhir pekan kemarin, optimisme muncul terkait solusi perang dagang menyusul pernyataan Penasihat ekonomi Pemerintah AS Larry Kudlow. Menurutnya, Washington dan Beijing sudah mendekati perjanjian perdagangan," jelas Hans.

Baca Juga: Simak rekomendasi analis soal pergerakan IHSG jelang RDG Bank Indonesia

Larry mengatakan pembicaraan sangat konstruktif dengan Beijing untuk mengakhiri perang dagang yang sudah berlangsung 16 bulan.  Juru bicara Kementerian Perdagangan China, Gao Feng, juga bilang kedua negara mengadakan diskusi "mendalam" tentang kesepakatan fase pertama. Akan tetapi mencatat penarikan kembali beberapa tarif adalah kunci untuk mencapai kesepakatan.

Sebelumnya pada pertengahan pekan lalu Beijing dikatakan menolak permintaan Gedung Putih untuk perlindungan kekayaan intelektual dan mengekang transfer teknologi  dengan mekanisme penegakan hukum. Keinginan penegakan hokum terhadap pelanggaran kekayaan intelektual masih menjadi kendala kedua Negara. Presiden AS Donald Trump juga menyatakan bahwa AS belum menyetujui desakan China untuk menghapus tarif impor.

Baca Juga: Asing banyak keluar, perbaikan CAD diharapkan jadi katalis positif pasar pekan depan

"Terkait perang dagang, semua bisa berubah dengan sangat cepat dari optimis menjadi kekawatiran di pasar. Sudah sering pelaku pasar di kecewakan kegagalan perundingan kedua Negara biarpun sebelumnya berita positif tentang perundingan dagang," paparnya.




TERBARU

[X]
×