kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan, indeks IDMA diperkirakan akan naik tipis


Senin, 14 November 2011 / 11:38 WIB
ILUSTRASI. Sejumlah wisatawan bercengkerama di Pantai Teluk Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Minggu (1/11/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Pada pekan ini, indeks Inter Dealer Market Association (IDMA) sebagai acuan harga obligasi pemerintah, diperkirakan masih akan bergerak naik, namun tipis.

Analis obligasi NC Securities I Made Adi Saputra memprediksi, tren pergerakan harga obligasi pemerintah kemungkinan masih bisa kuat, karena terbawa sentimen positif dari pasar domestik, yaitu penurunan suku bunga oleh bank sentral pada pekan lalu. Sentimen tersebut bisa menutupi tingginya risiko berinvestasi yang diperlihatkan oleh Credit Default Swap (CDS).

Sebagai catatan, per Jumat (11/11), CDS bertenor 10 tahun berada di posisi 258,39, dibanding akhir pekan sebelumnya yang sebesar 243,33. Sedangkan masih dari periode yang sama, CDS bertenor 5 tahun juga naik menjadi 211,35, dari sebelumnya di 199,23.

"Di sepanjang pekan ini, pasar obligasi pemerintah masih akan cenderung naik, namun sepertinya akan bergerak tipis. Dan, kalaupun terkoreksi masih akan bertahan di kisaran level 108. "Perkembangan berita global akan memengaruhi reaksi investor asing atas kepemilikannya di obligasi pemerintah," ujar I Made.

Pada sepekan terakhir, indeks IDMA tercatat naik 0,2% dalam sepekan terakhir. Pada Jumat lalu (11/11), indeks IDMA menyentuh level 108,18, dari 107,98 di akhir pekan sebelumnya (4/11). Bahkan, pada 9 November, indeks IDMA sempat bertengger di posisi tertinggi pada tahun ini, yaitu di 108,24.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×