Reporter: Aris Nurjani, Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memperoleh kontrak baru sebesar Rp 23,7 triliun (di luar pajak) sepanjang tahun 2022. Realisasi tersebut meningkat 57% dibandingkan perolehan kontrak baru 2021 sebesar Rp 15,2 triliun.
Berdasarkan rilis pers ADHI, Kamis (26/1), Corporate Secretary Adhi Karya Farid Budiyanto bilang lini bisnis engineering & construction menjadi kontributor perolehan kontrak terbesar dengan porsi 88%. Disusul lini bisnis properti sebesar 6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
"Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak terdiri dari proyek Jalan dan Jembatan sebesar 38%, Gedung sebesar 19%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, SPAM dan bendungan sebesar 43%," Jelasnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (26/1).
Dari sisi tipe pekerjaan, perolehan kontrak didominasi oleh proyek infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, sistem penyediaan air minum (SPAM), dan bendungan sebesar 43%. Lalu, proyek jalan dan jembatan sebesar 38% serta proyek gedung sebesar 19%.
Baca Juga: Manuver Garuda Indonesia (GIAA) untuk Kembali Bersinar di 2023
Ada beberapa tambahan kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Desember 2022. Mulai dari hunian tetap di Sulawesi Tenggara, hunian khusus pejuang Timor Timur, dan pembangunan tanggul pengaman pantai di pesisir teluk Jakarta.
Berdasarkan sumber pendanaan, realisasi kontrak baru dari pemerintah berkontribusi sebesar 27% dari total perolehan kontrak baru. Selanjutnya, yang bersumber dari BUMN sebesar 9%, serta swasta dan lainnya sebesar 64%.
Untuk tahun 2023, ADHI menargetkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 10%-15% dari realisasi kontrak baru di tahun 2022. Perolehan kontrak tersebut ditargetkan berasal dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya dengan sumber dana dari pemerintah, BUMN, maupun swasta.
ADHI turut dalam pembentukan usaha patungan atau joint venture, yakni dengan PT Jasamarga dalam membangun jalan Tol Akses Patimban. Proyek tersebut sebesar Rp 5,02 triliun.
Secara terpisah, Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan Jalan Tol Patimban memiliki panjang 37,05 kilometer yang menghubungkan akses antara Kawasan Industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban.
Baca Juga: Blue Bird (BIRD) Bakal Tambah 200 Unit Taksi Listrik di Tahun 2023
Selain menghubungkan kawasan Industri di Jawa Barat pembangunan akses Tol Patimban juga akan sangat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi jalur alternatif di Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, dan Kabupaten Karawang.
"Adanya pembangunan Akses Tol Patimban ini adalah akses penghubung, baik untuk jalur alternatif pergerakan masyarakat maupun keperluan mobilitas logistik barang,"jelasnya.
Selain itu, Jalan Tol Akses Patimban yang akan meningkatkan konektivitas Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan terbesar di Indonesia yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News