kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sepanjang Tahun Ini, Hartadinata Abadi (HRTA) Kejar Pendapatan hingga Rp 10 Triliun


Rabu, 11 Januari 2023 / 08:30 WIB
Sepanjang Tahun Ini, Hartadinata Abadi (HRTA) Kejar Pendapatan hingga Rp 10 Triliun


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten manufaktur dan perdagangan perhiasan, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) membidik pertumbuhan bisnis yang signifikan di sepanjang 2023. Pihaknya mengincar angka penjualan sekitar Rp 9,5 triliun-Rp 10 triliun sampai tutup tahun nanti. 

Dengan target penjualan tersebut diharapkan HRTA dapat mengantongi laba bersih berkisar Rp 360 miliar-Rp 400 miliar pada tahun ini. 

"Kami mengembangkan kontribusi dari semua channel yang dimiliki. Karena di HRTA sendiri selain dari perluasan jaringan pemasaran kami juga ada diversifikasi produk yang dijual," ungkap Director of Investor Relations Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda kepada Kontan.co.id pada Selasa (10/1). 

Sekedar gambaran, pada tahun lalu, perusahaan mengincar angka penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp 6,8 triliun dan Rp 250 miliar. Berdasarkan perhitungan kasar Kontan, artinya perseroan membidik pertumbuhan kinerja sebesar 47% untuk penjualan dan 60% untuk laba bersih dibandingkan target tahun 2022. 

Baca Juga: Genjot Penjualan, Trisula International (TRIS) Dorong Penjualan Ekspor

Thendra menuturkan, proyeksi pertumbuhan yang signifikan tersebut didukung oleh sejumlah katalis positif. Salah satunya kelanjutan kerja sama dengan anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, PT Emas Antam Indonesia (EAI), yang diklaim mendapatkan sambutan luar biasa dari masyarakat. 

Sekedar gambaran, dalam kerja sama tersebut Hartadinata dan EAI mengembangkan  produk emas inovatif mereka yakni EmasKITA. Dia bilang, sinergi yang terjalin dengan EAI berhasil meningkatkan branding image baik dari sisi korporasi maupun produk-produk yang dikembangkan oleh perseroan. 

"Karena kami sebagai perusahaan swasta mendapat kepercayaan, di mana produk kami punya standar kualitas yang sama dengan produk yang dimiliki Antam," seru dia. 

Lebih jauh dia menambahkan, aliansi strategis ini juga menjadi salah satu kunci keberhasilan HRTA pada saat pandemi Covid-19 menerjang selama dua tahun ke belakang. Di mana, produk EmasKita ini mendapatkan respon positif dari konsumen, lantaran pada saat itu masyarakat lebih mementingkan aspek investasi di emas batangan ketimbang membeli perhiasan. 

"Ini yang kami lihat di tahun 2023 ke atas, karena di tengah ketidakpastian ekonomi dan orang khawatir dengan inflasi kami lihat dengan investasi di emas sendiri menjadi perhatian dan juga fokus konsumen. Jadi kami yakin produk HRTA bisa jadi pilihan utama untuk investasi di emas batangan," tambahnya. 

Selain aliansi strategis, inovasi produk juga menjadi fokus perusahaan dalam menjalankan bisnis. Pihaknya akan terus mengembangkan lini usaha pemurnian emas dengan mengeluarkan sejumlah produk baru.  

Baca Juga: Catur Sentosa Adiprana (CSAP) Lanjutkan Ekspansi Gerai pada Tahun Ini

Hingga September 2022, HRTA tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 5,10 triliun. Angka itu lebih tinggi 30,67% dibandingkan penjualan neto pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 3,90 triliun. 

Penjualan neto HRTA masih didominasi oleh penjualan grosir yang mencapai 90,87% atau setara Rp 4,63 triliun. Lalu disusul oleh penjualan toko sebesar Rp 400 miliar, pendapatan imbalan waralaba Rp 11,33 miliar, dan bunga pinjaman dan administrasi dari usaha gadai Rp 55,28 miliar. 

Dari sisi bottom line, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 206,78 miliar hingga akhir September 2022. Jumlah ini lebih tinggi dari semula Rp 152,45 miliar pada akhir September 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×