Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN) menyampaikan sudah menyerap capex sebesar 60% atau setara Rp 600 miliar dari total capex hingga semester I 2021.
Direktur Keuangan URBN, Rudy Gomedi memaparkan jika serapan capex masih dengan sesuai perencanaan, yakni program CSR, membiayai pembangunan proyek dan akuisisi pengembangan portofolio properti.
"Untuk capex perseroan kurang lebih sudah terserap Rp600 miliar atau sekitar 60%. Ini untuk program CSR perusahaan bekerja sama dengan REI (Real Estate Indonesia) melaksanakan program sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi covid-19 juga," ujarnya, Senin (25/10).
Adapun proyek yang disokong pembiayaannya antara lain adalah pembangunan LRT City Jatibening Baru (Gateway Park), Urban Sky di Cikunir Bekasi, pembangunan LRT City Ciracas (Urban Signature) di Jakarta Timur dan Jakarta River City Project.
Tahun ini URBN menargetkan marketing sales sebesar Rp 650 miliar dengan proyeksi kontribusi Urban Suites Rp 450 miliar, LRT Jatibenting (Gateway Park) sebesar Rp 150 miliar, dan Urban Signature Rp 50 miliar. Adapun, sepanjang tahun 2020 URBN menjual apartemen sebanyak kurang lebih 400 unit dengan rincian Gateway Park sebanyak 140 unit, Urban Signature 110 unit, dan Urban Sky 150 unit.
Mengenai catatan penjualan pada kuartal III 2021, URBN sendiri masih enggan membeberkan lebih jauh, pihaknya hanya berharap target penjualan dapat tercapai sesuai rencana. URBN juga optimistis pada 2021 ini ekonomi Indonesia mulai merangkak bangkit disertai dengan kenaikan belanja konsumen dengan adanya vaksin Covid-19 dan banyaknya investasi yang masuk ke Indonesia.
Baca Juga: URBN siapkan belanja modal Rp 1 triliun untuk mendukung 4 proyek ini
"Perseroan menargetkan penjualan dan konstruksi berjalan sesuai rencana untuk menyelesaikan empat proyek eksisting," sambungnya.
Sampai dengan semester I 2021, URBN mengantongi penjualan Rp19,69 miliar atau terkoreksi 61,47% dari periode yang sama tahun lalu di angka Rp51,06 miliar. URBN mengatakan penurunan pendapatan, dikarenakan adanya penerapan PSAK 72 tentang pengakuan pendapatan berbasis serah terima bangunan.
Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk adalah sebesar Rp14,80 miliar dari pencapaian Rp1,54 miliar pada semester I tahun 2020.
Total ekuitas stabil di posisi Rp2,08 triliun dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan aset dan liabilitas masing-masing meningkat 3,55% dan 7,56% di angka Rp4,08 triliun dan Rp1,99 triliun.
“Kinerja perseroan tercermin dari total aset perseroan meningkat sebesar CAGR 41% per 30 Juni 2021 pasca akuisisi proyek Jakarta River City (JRC) sebesar Rp4,085 miliar bila dibandingkan dengan akhir Desember 2020 sebesar Rp3,942 miliar,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, dengan aset yang dimiliki Perseroan, URBN dapat menggunakan uang cash untuk mengakuisisi proyek Jakarta River City tersebut dan berkomitmen dalam pembangunan yang ditaksir bernilai mencapai Rp1,4 triliun.
Selanjutnya: Urban Jakarta Propertindo (URBN) tangkap prospek berkilap dari hunian TOD
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News