kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang 2019 pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) naik 6,07% menjadi Rp 281,75 miliar


Rabu, 04 Maret 2020 / 13:56 WIB
Sepanjang 2019 pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) naik 6,07% menjadi Rp 281,75 miliar
ILUSTRASI. Pencatatan perdana Itama Ranoraya TbkSepanjang 2019 pendapatan Itama Ranoraya (IRRA) naik 6,07% menjadi Rp 281,75 miliar. foto/KONTAN/Akhmad Suryahadi


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mencatatkan kenaikan pendapatan usaha sebanyak 6,07% dari Rp 265,63 miliar menjadi Rp 281,75 miliar. Sementara itu laba komprehensif IRRA tercatat naik 2,44% dari Rp 32,3 miliar menjadi Rp 33,09 miliar. 

Kenaikan pendapatan terutama dari penjualan segmen diagnostic in vitro yang tercatat sebesar Rp 144,97 miliar. Sedangkan pada tahun 2018, segmen tersebut hanya tercatat Rp 132,66 miliar. Tahun ini, IRRA juga tercatat memiliki pendapatan dari lain-lain yaitu sebesar Rp 18,38 miliar, di mana pos ini belum ada di tahun lalu. 

Baca Juga: Harga batubara tertekan, laba Bukit Asam (PTBA) turun 19,24% tahun lalu

Pendapatan sepanjang 2019 dikontribusikan dari penjualan kepada Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan sebesar Rp 53,47 miliar, PMI Provinsi DKI Jakarta RP 36,81 miliar dan PT Dharma Mitra Abadi sebesar Rp 35,72 miliar. 

Jumlah tersebut menyumbang sekitar 44,72% dari total pendapatan IRRA. Sejatinya porsi tersebut turun dari tahun 2018 yang mencapai 74,6%. Penurunan porsi tersebut disebabkan turunnya penjualan kepada Direktorat Tata Kelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan dari Rp 137,1 miliar. 

Dari sisi beban, IRRA mengalami kenaikan beban pokok penjualan 6% dari Rp 209,61 miliar menjadi Rp 222,16 miliar. Dus laba kotor naik dari Rp 56,02 miliar menjadi Rp 59,59 miliar. 

Kemudian beban operasional naik 25,31% dari Rp 12,92 miliar menjadi Rp 16,19 miliar. Kenaikan beban operasional disebabkan naiknya beban gaji dari Rp 3,22 miliar menjadi Rp 5,78 miliar. 

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menaikkan volume produksi batubara di tengah tekanan pasar

Beban pokok penjualan dan beban operasional mengalami peningkatan cukup tinggi. Namun IRRA masih mampu mencatatkan kenaikan laba lantaran mereka mencatatkan kenaikan signifikan dari pos pendapatan lain-lain. Kenaikannya mencapai 1042% dari Rp 60,19 miliar menjadi Rp 687,4 miliar. 

Bila dirinci, pendapatan tersebut berasal dari bunga bank dan jasa giro yang naik 521,6% menjadi Rp 1,11 miliar, pendapatan bunga pinjaman Rp 37,85 miliar, laba penjualan aktiva tetap Rp 6,36 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 18,18 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×