kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentral Mitra Informatika (LUCK) bidik penjualan Rp 135 miliar di tahun depan


Jumat, 25 Desember 2020 / 15:40 WIB
Sentral Mitra Informatika (LUCK) bidik penjualan Rp 135 miliar di tahun depan


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi (TI)  akan menjadikan sektor e-commerce sebagai fokus perseroan di tahun 2021. Rencananya platform e-commerce akan dirilis pada kuartal II/2021.

"Kami juga melakukan pengembangan market 3D printer karena tahun 2020 sudah mulai bertumbuh kebutuhan akan 3D printer dan 3D scanner," ujar Josephine Handayani Hidajat, dalam keterangan tertulis, Jumat (25/12).

Josephine meyakini kegiatan masyarakat bekerja di rumah (work from home/WFH) telah menciptakan opportunity beyond office printing, yaitu peningkatan kebutuhan printing yang sesuai dengan standard security office untuk karyawan yang bekerja dari rumah.  "Kami juga mengembangkan bisnis software BtoB & IT Management System," ungkap Josephine. 

Baca Juga: Simak realisasi kinerja United Tractors (UNTR) periode November 2020

Untuk penjualan cloud server, perseroan akan bekerja sama dengan Alibaba Cloud. Dengan strategi tersebut, perseroan menargetkan penjualan di tahun 2021 senilai Rp 135 miliar. 

Josephine mengatakan perseroan pada 2020 ini mengalami tantangan yang berat, meski begitu pada kuartal III/2020 LUCK berhasil membukukan kenaikan penjualan sebesar 4% menjadi Rp 81,9 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 78,5 miliar.

"Pandemi membuat semua rencana bisnis perseroan pada tahun 2020 berubah dari ekspansi menjadi bertahan dan menjaga likuiditas," papar Josephine. 

Baca Juga: Dua perusahaan ini akan IPO di Bursa Efek dalam waktu dekat, simak profilnya

Risiko bisnis yang besar, lanjut dia, membuat perseroan cenderung selektif memilih peluang berinvestasi. Selama masa pandemi perseroan melakukan konsolidasi bisnis dan mempersiapkan planning akan perubahan bisnis perilaku new normal,percepatan digitalisasi & industri 4.0. "Investasi kami lakukan hanya pada sektor yang risikonya rendah," pungkasnya.

Selanjutnya: Indosat (ISAT) prediksi tiga wilayah ini alami kenaikan layanan data saat liburan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×