CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Sentimen virus corona mulai terbatas, investor bisa mulai masuk pasar saham


Senin, 03 Februari 2020 / 10:36 WIB
Sentimen virus corona mulai terbatas, investor bisa mulai masuk pasar saham
ILUSTRASI. Karyawan melewati monitor pergerakan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (24/1/2020). Dengan koreksi yang telah terjadi, investor bisa masuk pasar saham dengan valuasi yang wajar.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Sedangkan dampaknya bagi impor Indonesia juga tidak akan besar karena perusahaan besar yang berada di Hubei yang terkait dengan Indonesia seperti Yangtze Optical Fible and Cable (YOFC) dan Xiaomi, kedua perusahaan ini telah memiliki fasilitas perakitan di Indonesia. Sebenarnya pandemik virus ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produksi karena kompetisi dari Cina berkurang terutama untuk baja dan serat optik.

Sektor yang kemungkinan akan memberi dampak cukup besar bagi perekonomian domestik adalah pariwisata. Sebab data dari Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan wisatawan China memberi kontribusi sekitar 12% terhadap total wisatawan asing yang datang ke Indonesia hingga Oktober 2019. Rata-rata kedatangan wisatawan China ke Indonesia setiap kuartal pertama sekitar 532.000 orang, pada kuartal pertama selama periode 2017–2019 atau secara total sekitar 2 juta wisatawan stiap tahunnya.

Baca Juga: Wabah virus corona mengganggu produksi layar televisi dan laptop

Sejak merebaknya nCoV, pemerintah China telah menghentikan sejumlah rencana perjalanan ke luar negeri, yang tentunya akan mempengaruhi pendapatan pariwisata Indonesia pada kuartal pertama. Data dari Bank Indonesia yang berada di Bali memperlihatkan, rata-rata seorang wisatawan China menghabiskan sekitar Rp 9,7 juta setiap kedatangan di Bali pada 2018.

‘’Biasanya turis dari China lebih suka datang pada kuartal pertama dan ketiga. Dengan kasus ini, bila kedatangan wisatawan China berkurang sekitar 50% saja, kita berpotensi kehilangan pendapatan dari sektor pariwisata sekitar Rp 2,5 triliun,’’ terang Lucky. Pada akhirnya, hal ini bisa berpengaruh terhadap defisit transaksi berjalan, tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×