kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen positif ini bisa kerek kinerja Charoen Pokphand (CPIN) tahun ini


Rabu, 01 September 2021 / 07:15 WIB
Sentimen positif ini bisa kerek kinerja Charoen Pokphand (CPIN) tahun ini


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Charoen Pokphand Tbk (CPIN) membukukan laba bersih Rp 1,37 triliun di kuartal II/2021, angka ini turun 5,3% secara quarter on quarter (qoq), tetapi tetap tumbuh 88,6% secara year on year (yoy). 

Pendapatan CPIN di kuartal II/2021 ini tumbuh 5,3% secara qoq menjadi Rp 13,1 triliun. Secara kumulatif, sepanjang semester I/2021 pendapatan CPIN mencapai Rp 25,5 triliun atau naik 28,8% secara yoy. Sementara laba bersih Semester I/2021 mencapai Rp 2,8 triliun atau naik 73% secara yoy. 

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Anissa Septiwijaya, melihat kinerja CPIN di semester I/2021 sudah mencapai 50% dari targetnya. Ia memproyeksikan pendapatan CPIN di tahun ini mencapai Rp 46,96 triliun dan laba bersih mencapai Rp 5,3 triliun. 

Ke depannya, Anissa menaksir program culling atau pemusnahan oleh pemerintah yang masih dilakukan hingga saat ini guna menjaga kelebihan pasokan, masih akan menjadi katalis positif untuk harga jual rata-rata (ASP) broiler maupun day old chicken (DOC) bagi perusahaan. 

“Selain itu pemulihan permintaan didukung oleh pemberlakukan PPKM yang saat ini lebih longgar juga turut mendorong pendapatan perseroan,” jelas Anissa kepada Kontan, Selasa (31/8). 

Di kuartal III/2021, ia melihat margin keuntungan akan cenderung flat, akibat faktor musiman dan harga pakan yang mahal. “Bisa cenderung flat akibat faktor musiman maupun biaya bahan baku yang cenderung tinggi pada jagung maupun soybean meal,” katanya. 
 

 

Ia melihat divisi pakan ternak dan divisi ayam olahan akan mengangkat kinerja perusahaan di sisa tahun ini. Hal ini menurutnya karena divisi pakan ternak di kuartal II/2021 berkinerja solid, meskipun di tengah kenaikan biaya bahan baku.

“Tak hanya itu kinerja segmen ayam olahan juga tumbuh positif di tengah peningkatan permintaan produk tersebut di tengah pandemi,” imbuh Anissa.

Anissa memandang risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan di tahun ini adalah kelebihan pasokan yang dapat menekan ASP dan kenaikan harga bahan baku. 

Ia merekomendasikan beli CPI dengan target harga Rp 7.600 per saham. Hal ini didukung oleh keberhasilan perusahaan dalam menjaga margin keuntungan, neraca keuangan yang kuat, hingga intervensi pemerintah dalam menstabilkan ASP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×