kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.149   51,00   0,31%
  • IDX 7.068   84,02   1,20%
  • KOMPAS100 1.055   14,87   1,43%
  • LQ45 830   12,78   1,56%
  • ISSI 214   1,72   0,81%
  • IDX30 423   6,78   1,63%
  • IDXHIDIV20 510   7,73   1,54%
  • IDX80 120   1,71   1,44%
  • IDXV30 125   0,57   0,46%
  • IDXQ30 141   1,92   1,38%

Sentimen Imlek, harga emas merangkak naik


Senin, 05 Januari 2015 / 16:34 WIB
Sentimen Imlek, harga emas merangkak naik
ILUSTRASI. Buah untuk diet menurunkan berat badan.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Harga emas mulai merangkak naik setelah pada pembukaan awal di tahun 2015 ini terhempas ke harga terendah. Meski masih dibayangi oleh pamor mentereng indeks dollar AS yang perkasa di pasaran, kali ini giliran China dan Eropa yang menyokong pergerakan harga emas.

Mengutip Bloomberg, Senin (5/1), pukul 14.00 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2015 di Commodity Exchange, naik 0,84%  sehingga bergerak di level US$ 1.196 per ons troi. Dalam sepekan terakhir harga emas sudah naik 1,3% dari harga pada Senin (29/12) lalu di level US$ 1.181 per ons troi menjadi US$ 1.196 per ons troi.

Salah satu faktor yang mendongkrak pergerakan emas adalah akibat respon dari investor terhadap krisis politik yang terjadi di Yunani. Termasuk di dalamnya, potensi keluarnya Yunani dari Zona Euro dengan kebijakan bank sentral yang berbeda dari Amerika Serikat dan Eropa nantinya.

Perdana Menteri Yunani, Antonis Samaras, mengatakan pada Jumat (2/1), kemenangan dari Partai Syriza pada 25 Januari 2015 mendatang akan menyebabkan kegagalan dan keluarnya Yunani dari kawasan 19 negara anggota Euro. Akibatnya, EUR bias terlempar ke harga terendah sejak Maret 2006. Inilah yang kemudian membuat harga emas naik pertama kali sejak Desember dalam empat bulan terakhir.

“Ketidakstabilan keadaan politik di Yunani dan adanya harapan untuk pelonggaran kuantitatif di Eropa untuk menjaga pelemahan EUR terhadap dollar AS. Semakin lemah keadaan euro akan membuat tekanan terhadap logam mulai, namun mungkin saja ada unsur lain yang bisa membuat aman,” kata LV Jie, Analis Cinda Futures Co. di Hangzhou, China, dikutip dari Bloomberg, Senin (5/1).

Namun, Suluh Adil Wicaksono, Analis Millenium Penata Futures, menilai bahwa penguatan harga emas saat ini belum terlihat karena dampak dari keadaan Yunani. Lebih daripada permintaan China yang kembali meningkat.

“Permintaan emas China meningkat menyusul perayaan Tahun Baru China atau Imlek,” tambah Suluh. Keadaan ini akan membantu pendongkrakan harga emas dalam satu hingga dua bulan mendatang.

Walaupun tidak bisa dilupakan bahwa sisi lainnya index dollar AS masih terus menguat. Ketika index dollar AS menguat maka akan menekan posisi emas. Melihat pada awal pembukaan Senin (5/1) di level US$ 1.181 per ons troi, Suluh menduga harga emas akan terus mengalami peningkatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×