kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,54   5,18   0.56%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Hard-Brexit semakin menekan GBP/USD


Kamis, 09 Agustus 2018 / 20:53 WIB
Sentimen Hard-Brexit semakin menekan GBP/USD
ILUSTRASI. Uang Poundsterling Inggris


Reporter: Grace Olivia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kekhawatiran pelaku pasar terhadap kelamnya proses Brexit memukul mata uang poundsterling di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Mata uang Inggris ini bahkan merosot menyentuh level terendahnya sejak Agustus 2017 pada perdagangan Rabu (8/8) lalu dan masih berpotensi melanjutkan pelemahan hingga akhir pekan ini.

Mengutip Bloomberg, Kamis (9/8) pukul 19.45 WIB, pasangan mata uang GBP/USD berada di level 1,2901 atau menguat tipis 0,15% dibandingkan posisi pada hari sebelumnya yang merupakan level terendah sepanjang tahun. Dalam sepekan, poundsterling tercatat melemah 0,77% terhadap dollar AS.

Analis Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti, menjelaskan, sentimen negatif menyelimuti poundsterling pasca adanya pernyataan Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox yang memperingatkan bahwa Inggris berpeluang menghadapi kemungkinan "No-Deal" dalam negosiasinya dengan Uni Eropa terkait Brexit.

"Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019 nanti, tetapi tim negosiasi masih belum memiliki rincian kesepakatan untuk mempertahankan perdagangan tanpa gesekan," ujar Puja, Kamis (9/8).

Puja mencatat, sejak April 2018, poundsterling terpantau merosot 10.3% terhadap rival utamanya, dollar AS. Kemerosotan itu terjadi setelah mata uang sterling sempat menyentuh level tertinggi yakni 1.4736. Kondisi ini diperkeruh oleh persoalan Brexit, yang menurut Puja, masih akan terus membebani poundsterling.

Besok, Jumat (10/8), akan dirilis data neraca dagang Inggris di bulan Juni yang diprediksi akan mengalami penurunan defisit dari 2,79 miliar poundsterling menjadi 2,5 miliar poundsterling. Selain itu, Inggris juga akan merilis data pertumbuhan ekonominya di kuartal kedua yang diproyeksi naik dari 0,2% menjadi 0,4%.

"Kalau data dirilis sesuai ekspektasi, ini akan berdampak bagus buat mata uang poundsterling," kata Puja.

Namun, secara teknikal Puja melihat pasangan GBP/USD masih dalam tren melemah di mana indikator Moving Average Exponential (9) saat ini masih melebar dengan arah kurs turun. Begitu juga dengan indikator RSI dan Stochastic yang masih turun meski telah memasuki area oversold.

Indikator Vortex Indicator (VI) menunjukkan kondisi red over blue yang melebar sehingga menegaskan potensi GBP/USD untuk melanjutkan koreksi. Indikator True Strengh Indicator (TSI) berada diarea minus 26 yang juuga menunjukkan potensi penurunan.

Oleh karena itu, untuk besok Puja memberi rekomendasi jual untuk pasangan GBP/USD selama harga berada di bawah 1.2835. Ia memproyeksi harga akan bergerak dalam rentang support 1,2800 - 1,2770 -1,2730 dan resistance 1,2900 - 1,2950 - 1,2997.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×