kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sentimen global memanas, rupiah berpeluang kembali terkoreksi pada perdagangan besok


Selasa, 23 Juli 2019 / 18:24 WIB
Sentimen global memanas, rupiah berpeluang kembali terkoreksi pada perdagangan besok


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasangan kurs rupiah pada perdagangan Rabu (24/7) diprediksi bakal melanjutkan pelemahan. Hal ini didukung berbagai sentimen global yang mampu membuat rupiah masih tertekan terhadap dollar AS.

Pada perdagangan Selasa (23/7) rupiah melemah 0,30%  terhadap dollar AS di level Rp 13.985 per dollar AS, dari penutupan hari sebelumnya Rp 13.943 per dollar AS. 
Sementara di kurs tengan Bank Indonesia (BI) atau dikenal Jisdor, rupiah terdepresiasi 0,07% ke level Rp 13.973 per dollar AS. 

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, beberapa faktor global hari ini telah menekan pergerakan rupiah. Hal ini diperkirakan masih akan berlanjut pada perdagangan besok Rabu (24/7), apalagi sentimen dari domestik juga belum menolong rupiah untuk bisa menguat. 

"Sentimen internal, pelaku pasar tengah memanfaatkan situasi untuk mengambil keuntungan dengan mengambil jalur profit taking. Pasar juga masih menunggu informasi tentang The Fed akhir Juli ini," kata Ibrahim, Selasa (23/7). 

Sedangkan sentimen dari global hari ini, dan kemungkinan masih berlanjut besok yakni, kondisi pasar yang menanti keputusan Inggris dalam menetapkan Perdana Menteri barunya. Sebagaimana diketahui. Boris Johnson masih digadang-gadang sebagai calon terkuat pengganti Theresa May, yang diyakini bakal memproses Brexit tanpa ada kesepakatan perdagangan.

Sentimen lainnya, yakni kemungkinan Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi untuk memangkas suku bunga acuannya di September nanti. Langkah tersebut, disinyalir sebagai bentuk antisipasi dari dampak ketegangan perdagangan global. 

Ditambah lagi, dinamika di Timur Tengah juga belum mereda dan justru membuat para pelaku pasar untuk masuk aset aman dalam hal ini dollar AS. Gesekan antara Iran dengan AS dan sekutunya semakin terlihat, saat Teheran terus mengawasi pergerakan setiap kapal AS yang berada atau keluar-masuk Kawasan Teluk, bahkan Iran menyebutnya sebagai kapal musuh. 

"Untuk itu, Rabu (24/7) rupiah masih akan melemah karena sentimen global yang masih kuat, di rentang Rp 13.950 per dollar AS, hingga Rp 14.010 per dollar AS," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×