Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah sentimen dari eksternal menyokong penguatan rupiah, Rabu (23/1). Mengutip Bloomberg, di pasar spot rupiah tercatat menguat 0,23% ke Rp 14.187 per dollar AS.
Sedangkan, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah juga menguat 0.23% ke Rp 14.188 per dollar AS. Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan, kondisi eksternal mendukung penguatan rupiah. Sentimen tersebut diantaranya, harga minyak mentah global kembali terkoreksi.
"Melemahnya dollar AS karena kekhawatiran government shutdown juga mendukung penguatan rupiah hingga hari ini," kata Faisyal, Rabu (23/1).
Tutupnya pemerintahan AS juga dibarengi dengan proyeksi data penjualan rumah di Amerika Serikat (AS) atau house price index (HPI) periode Januari 2019 yang secara bulanan tidak ada pertumbuhan.
Selain itu, membaiknya perkembangan hubungan dagang AS dan China juga menopang rupiah. Sebelumnya diberitakan pertemuan delegasi kedua negara di pekan ini ada penolakan. Tetapi, kabar tersebut dibantah penasihat ekonomi Gedung Putih.
Rupiah makin memiliki tenaga untuk menguat juga didukung adanya stimulus di China guna menopang ekonomi negara bambu tersebut. "Paling tidak, jika ekonomi China tidak tersendat berarti ekonomi global bisa stabil dan negara emerging market memiliki kesempatan untuk menguat mata uangnya," kata Faisyal.
Sementara dari domestik, Faisyal melihat belum ada data penting yang bisa mempengaruhi pergerakan rupiah. Pada Kamis (24/1), sentimen yang menggerakkan rupiah mayoritas masih berasal dari faktor eksternal.
Faisyal memproyeksikan, rupiah besok berpotensi menguat terbatas di rentang Rp 14.100 per dollar AS hingga Rp 14.250 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News