kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen domestik bakal jadi penekan rupiah sepekan ke depan


Minggu, 20 September 2020 / 20:12 WIB
Sentimen domestik bakal jadi penekan rupiah sepekan ke depan
ILUSTRASI. Petugas merapikan mata uang rupiah di sebuah bank di Jakarta, Rabu (4/7). KONTAN/Cheppy A.Muclis/04/07/2018


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sukses menguat sepekan lalu, pergerakan nilai tukar rupiah pekan depan diperkirakan dalam tekanan dan berpotensi melemah. Dimana, sentimen domestik masih menjadi sentimen utama yang menekan mata uang garuda tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Jumat (18/9) rupiah berhasil ditutup menguat 0,66% ke level Rp 14.375 per dollar AS dan menguat 1,04% dalam sepekan terhadap dollar AS.

Sedangkan data kurs tengan Bank Indonesia (JISDOR) mencatatkan penguatan rupiah 0,74% ke level Rp 14.768 per dollar AS di Jumat (18/9) atau menguat 1,41% dalam sepekan.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, pelemahan rupiah disebabkan makin derasnya dana asing yang keluar dari bursa.

Baca Juga: Pekan depan, rupiah masih menguji level Rp 15.000 per dolar AS

"Untuk itu, rupiah diperkirakan bergerak melemah sepekan ke depan di rentang Rp 14.800 per dollar AS hingga Rp 14.950 per dollar AS," ujar Bhima kepada Kontan, Minggu (20/9).

Bhima juga mengingatkan, net sell asing selama sepekan terakhir terlah mencapai Rp 3,84 triliun. Derasnya tekanan capital outflow tersebut dikarenakan adanya kekhawatiran pasar pada rencana revisi undang-undang Bank Indonesia (BI).

Rencananya, dewan moneter yang diketuai Menteri Keuangan bakal memiliki hak suara mewakili pemerintah dalam pelaksanaan rapat dewan gubernur (RDG), dan terkesan mengurangi independensi bank sentral.

"Meskipun ada bantuan dari pelemahan indeks dollar AS sebesar 0,35% seminggu terakhir ke level 93, namun dollar As berpeluang kembali menguat," jelasnya.

Di samping itu, sentimen domestik juga masih diliputi kekhawtiran akan risiko ledakan kasus pandemi Covid-19. Bhima mengakui potensi tersebut mungkin terjadi, meskipun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang lebih ketat diberlakukan saat ini.

Selanjutnya: BI diprediksi akan menahan suku bunga acuan di level 4,00% hingga akhir 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×