CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sentimen China menekan harga nikel


Selasa, 21 Maret 2017 / 19:28 WIB
Sentimen China menekan harga nikel


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Membuka awal pekan ini, harga komoditas timah mulai menujukkan pelemahan. Keseimbangan pasokan dan permintaan ditengarai telah membuat harga mulai terkoreksi. Terhambatnya pasokan dari Filipina kini tidak lagi dinilai sebagai sentimen positif yang mampu mengangkat harga.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Senin (20/3) harga nikel tercatat melemah 0,93% ke level US$ 10.165 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika membandingkan sepekan lalu, nikel hanya terkoreksi 0,05%.

Andi Hardianto, analis PT Asia Tradepoin Futures mengatakan pelemahan yang terjadi saat ini cukup dipengaruhi dari sentimen negatif yang datang dari China. Negeri pengimpor nikel terbesar itu sudah bisa mengatasi keterbatasan produksi di Filipina. Kini demi memenuhi kebutuhan nikel, China telah mulai mengandalkan produksi dari negara lain seperti Indonesia dan New Caledonia.

“Sepertinya cadangan nikel masih cukup untuk memenuhi permintaan sampai semester I. Inilah yang membuat harga mengalami koreksi,” ungkapnya.

Impor feronikel tercatat naik 60% di tahun 2016. Bagi Indonesia sendiri dalam periode peningkatan ekspor feronikel telah mencapai 250% atau menjadi 747.097 ton. Kata Andri dengan cara tersebut kini China telah mencapai level keseimbangan antara pasokan dan permintaan nikel.

Sebenarnya sudah sejak 2 tahun terakhir impor nikel China dari Filipina memang sudah mulai mengalami penurunan. Di tahun 2015, pembelian nikel China dari Filipina telah turun sekitar 5,9% ke level 34,28 juta ton. Kemudian di tahun 2016 pembeliannya berkurang 11% ke level 30,53 juta ton.

“Ditambah lagi saat ini cadangan nikel di Shanghai Metal masih berada diangka 81 ribu ton. Ini juga semakin menekan harga,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×