kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semua calon emiten telah menggunakan E-IPO


Minggu, 13 Juni 2021 / 11:30 WIB
Semua calon emiten telah menggunakan E-IPO
ILUSTRASI. Ilustrasi saham Bursa Efek Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/12/2018.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar terus menanti initial public offering (IPO) unicorn lokal seperti GoTo dan Bukalapak. Satu hal menarik, investor sudah bisa membeli saham secara online tanpa harus mengantre seperti pada bookbuilding periode-periode sebelumnya.

Mekanisme tersebut sejalan dengan peraturan otoritas pasar modal yang mewajibkan IPO dilakukan secara elektronik (E-IPO) mulai tahun ini. E-IPO tertuang dalam POJK Nomor 41/POJK.04/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas, Efek Bersifat Utang, Dan/Atau Sukuk Secara Elektronik.

I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) menuturkan, pihaknya telah mengantongi 21 pipeline IPO hingga 10 Juni kemarin. Tiga di antaranya melakukan pendaftaran IPO kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun lalu.

Sedang sisa 18 calon emiten lainnya melakukan pendaftaran tahun ini. "Sehingga, ada 18 perusahaan yang wajib menggunakan E-IPO," ujar Nyoman akhir pekan lalu, Jumat (11/6).

Baca Juga: Bocoran dari BEI, 2 perusahaan e-commerce akan IPO saham tahun 2021

Calon emiten wajib memasukkan informasi yang diperlukan ke sistem E-IPO jika telah memperoleh pernyataan pra-efektif dari OJK. Setelah ini, proses bookbuilding bisa dimulai.

Hingga saat ini, sudah ada dua emiten yang melakukan bookbuilding secara online melalui E-IPO. Salah satunya PT Archi Indonesia yang memiliki periode bookbuilding mulai 31 Mei hingga 9 Juni lalu.

PT Bank Mutiara Sentosa juga telah melakukan bookbuilding dengan mekanisme serupa. Bookbuilding IPO calon emiten yang nanti menggunakan kode saham MASB dimulai 7 Juni hingga 15 Juni mendatang.

Nyoman menambahkan, sampai saat ini pihaknya masih terus mengembangkan dan penyempurnaan sistem E-IPO. " Termasuk untuk meningkatkan kapasitas sistem E-IPO,"imbuhnya. 

Self regulatory Organization (SRO) bersama Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) telah melakukan diskusi terkait penyempurnaan sistem E-IPO. "Dengan adanya pengembangan serta pembahasan berkesinambungan dengan para pelaku pasar, diharapkan sistem E-IPO dapat berjalan optimal dan dapat mengakomodasi kebutuhan pasar modal ke depan," tandas Nyoman. 

Selanjutnya: Ada 21 perusahaan dalam pipeline IPO, salah satunya perusahaan e-commerce

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×