kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempat tertunda, Forza Land bidik IPO Rp 68,75 M


Kamis, 20 April 2017 / 17:53 WIB
Sempat tertunda, Forza Land bidik IPO Rp 68,75 M


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Setelah sebelumnya sempat menahan diri untuk masuk ke pasar modal, PT Forza Land Indonesia merencanakan lagi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perusahaan pengembangan properti ini akan melepas 312,5 miliar saham baru dalam Initial Public Offering (IPO) atau 20% dari total modal disetor perseroan. Dari hasil bookbuilding, harga penawaran itu dipatok Rp 220 per saham. Sehingga, dari IPO tersebut Forza Land bakal memperoleh dana segar Rp 68,75 miliar.

Sebagai pemanis, perseroan juga akan menerbitkan 437 juta waran seri I yang menyertai saham baru itu atau 35% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. Waran ini akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru.

Nantinya setiap lima saham baru perseroan berhak atas tujuh waran tersebut. Harga waran itu Rp 275. Sehingga, total pelaksanaan waran maksimal Rp 120,3 miliar.

Direktur Forza Land, Patris Jasur mengatakan, perseroan menilai kondisi pasar saham sudah mulai membaik, sehingga menjadi momentum yang bagus untuk IPO.

"Market saat ini cukup bagus, makanya kami optimistis dan tidak menunda lama untuk kembali merencanakan IPO. Minat investor lokal juga bagus," ujarnya kepada KONTAN, Kamis (20/4).

Forza Land sebelumnya sempat mengajukan IPO pada November 2016. Kala itu, perseroan membidik dana Rp 93,7 miliar hingga Rp 109,3 miliar. Namun, saat itu situasi politik dan ekonomi dalam negeri dinilai kurang kondusif sehingga perseroan menunda pelaksanaan IPO.

PT Sinarmas Sekuritas ditunjuk sebagai penjamin pelaksana efek dengan kesanggupan penuh (full commitment). "Kami sudah mendapatkan izin efektif pada 18 April kemarin," imbuhnya.

Patris menyebutkan, sebagian besar penggunaan dana IPO atau Rp 40 miliar akan digunakan untuk penyertaan saham PT Borneo Sarana Properti yang akan dipakai untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku konstruksi.

Lalu, sekitar Rp 13,3 miliar atau 19,4% akan digunakan untuk melunasi utang pokok dan bunga kepada CV Chitta Kriya Laksana. Sementara itu, sebesar Rp 5,5 miliar akan digunakan untuk pelunasan utang ke PT Pratama Maju Jaya, dan sisa IPO digunakan untuk modal kerja.

Perseroan memiliki beberapa proyek pengembangan properti, salah satunya apartemen One Casablanca Forza Land di Jakarta dan proyek apartemen One Azure di Serpong.

Rencananya, masa penawaran umum saham ini dimulai pada 20-21 April, penjatahan pada 26 April, dan pencatatan saham di BEI pada 28 April mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×