kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Semester kedua, penerbitan obligasi korporasi bakal lebih ramai


Sabtu, 18 Agustus 2018 / 15:05 WIB
Semester kedua, penerbitan obligasi korporasi bakal lebih ramai
ILUSTRASI. Obligasi korporasi


Sumber: Kompas.com | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang atau obligasi korporasi diperkirakan akan terus tinggi pada semester kedua 2018. Hal itu tak terlepas dari jumlah obligasi korporasi yang jatuh tempo sebesar Rp 26,3 triliun pada periode Agustus-Desember 2018.

Head of Debt Research Division PT Danareksa Sekuritas Amir A Dalimunthe mengatakan, jumlah obligasi jatuh tempo menjadi salah satu faktor pendorong menariknya penerbitan obligasi tahun ini.

"Ini mengindikasikan potensi demand penerbitan obligasi cukup besar, apalagi jika memperhitungkan potensi demand dari hasil pengelolaan investasi atau dana baru yang masuk ke investor. Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Juni 2018 menunjukkan, obligasi korporasi yang akan jatuh tempo periode Agustus-Desember 2018 mencapai Rp 26,3 triliun” ucap Amir dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/8).

Selain karena adanya obligasi jatuh tempo, faktor pendorong lainnya yang akan berpengaruh signifikan terhadap suksesnya penerbitan obligasi korporasi adalah strategi pricing atau penentuan imbal hasil (yield).

Para pelaku pasar, kata Amir, masih mengantisipasi volatilitas dan potensi kenaikan imbal hasil di masa mendatang. Selama Januari-Juli 2018, data KSEI mencatat penerbitan obligasi korporasi baru sudah mencapai Rp 7 triliun.

Namun demikian, jumlah tersebut turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 84,1 triliun.

“Meningkatnya yield SUN [Surat Utang Negara] sejak pertengahan kuartal pertama tahun ini menyebabkan penerbitan di pasar perdana obligasi tidak seramai tahun 2017,” jelas Amir.

Adapun sepanjang tahun ini, yield SUN tenor 10 tahun naik signifikan dengan tingkat volatilitas cukup tinggi. Per 30 Juli, yield SUN 10 tahun berada di level 7,72 persen atau naik 141 basis poin (bps) dari akhir 2017. (Ridwan Aji Pitoko)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Penerbitan Obligasi Semester II 2018 Diprediksi Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×