Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepanjang semester pertama 2012, penjualan bersih PT Antam Tbk (ANTM) turun 7% menjadi Rp 4,5 triliun dibandingkan semester pertama 2011. Penurunan ini dipicu rendahnya penjualan feronikel.
Harga rata-rata feronikel pada paruh pertama 2012 menurun sebesar 24% dibandingkan periode serupa tahun lalu menjadi US$ 8,53 per pon. Kondisi ini menyebabkan pada semester pertama 2012 pendapatan Antam dari penjualan feronikel menurun sebesar 41% menjadi Rp 1,2 triliun dibandingkan semester pertama 2011. Padahal, nilai penjualan ini berkontribusi 26% terhadap total penjualan bersih Antam.
Teddy Badrujaman, Sekretaris Perusahaan Antam membeberkan, emas berkontribusi paling besar terhadap pendapatan perseroan di semester pertama 2012, yakni 41% atau Rp 1,8 triliun. Kenaikan ini didorong peningkatan produksi emas sebesar 2% menjadi 1.261 kg dibandingkan semester pertama 2011.
"Produksi emas semester satu tahun ini lebih tinggi dibandingkan semester satu tahun lalu karena peningkatan kadar emas tambang Cibaliung," kata Teddy, Rabu (1/8).
Penyumbang pendapatan terbesar kedua adalah bijih nikel dengan kontribusi Rp 1,3 triliun atau 27% dari total penjualan Antam pada semester pertama 2012. Sisanya disumbang dari penjualan bauksit sebesar Rp 8 miliar, batubara sebesar Rp 115 miliar.
Teddy menambahkan, Antam menargetkan tingkat efisiensi operasional berjumlah Rp 28 miliar pada 2012. Adapun pencapaian sampai dengan semester pertama 2012 adalah sebesar Rp 7,1 miliar.
Sesuai dengan ketentuan Bursa Efek Australia, laporan keuangan semester I 2012 Antam saat ini sedang dalam proses limited review oleh Kantor Akuntan Publik dan akan tersedia paling cepat pada tanggal 31 Agustus 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News