Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga komoditas sawit belum menunjukan tanda-tanda pemulihan. Guna menghadapi tantangan tersebut, emiten produsen sawit mau tidak mau harus meningkatkan volume penjualan produksinya jika ingin bisnisnya tetap langgeng.
Cara ini juga ditempuh oleh salah satu emiten sawit, yaitu PT BW Plantation Tbk (BWPT). Berdasarkan ringkasan keuangan perusahaan, Rabu (10/7), harga rata-rata penjualan crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) BWPT di sepanjang semester I 2013 masing-masing Rp 6,35 juta per ton dan Rp 2,65 juta per ton. Angka tersebut mengalami penurunan masing-masing 16,8% dan 30,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, sebesar Rp 7,64 juta per ton dan Rp 3,67 juta per ton.
Sementara untuk volume penjualannya, BWPT menjual CPO dan PK masing-masing 76.994 ton dan 11.777 ton. Volume tersebut mengalami kenaikan masing-masing sebesar 20% dan 20,8% jika dibandingkan periode sebelumnya sebesar 63.084 ton dan 9.747 ton.
Jadi, jika ditotal, maka nilai rata-rata penjualan CPO senilai Rp 488,99 miliar, naik sekitar 2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 481,71 miliar. Sementara untuk PK, nilai rata-rata penjualannya sebesar Rp 30,2 miliar, turun 18% dibanding periode sebelumnya Rp 35,74 miliar.
Nah, guna memenuhi volume penjualan, BWPT harus meningkatkan volume produksi perusahaan. Produksi CPO BWPT sepanjang Januari hingga Juni 2013 naik 10,2% menjadi 66,814 ton dibanding periode serupa tahun 2012 sebesar 60,641 ton. Seiring dengan peningkatan produksi CPO, BWPT juga mencatat adanya peningkatan pada produksi PK sebesar 17,5% dari 9,984 ton menjadi 11,732 ton.
Catatan saja, harga saham BWPT saat ini ada di level 760, turun 10 poin dibanding level harga pada penutupan sesi sebelumnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News