Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) merilis laporan keuangan tengah tahunnya hari ini, Kamis (15/8). Seperti emiten komoditas lainnya, LSIP mencatat kinerja yang kurang memuaskan.
Manajemen membukukan pendapatan Rp1,93 triliun. Angka tersebut turun 13,6% jika dibanding periode sebelumnya, sebesar Rp2,23 triliun. "Harga komoditas yang lebih rendah serta penurunan volume penjualan benih bibit dan karet memberikan dampak negatif bagi kinerja," ujar Benny Tjoeng, Direktur Utama LSIP, lewat keterangan tertulisnya yang diterima KONTAN.
Pengaruh terbesar penurunan datang dari penjualan komoditas karet, produk sawit serta turunnya volume produk kecuali minyak sawit. Catatan saja, kontribusi penjualan LSIP terdiri dari produk sawit 82,9%, karet 8,5%, bibit 7,7% dan lainnya 0,9%.
Adapun komposisi penjualannya terdiri dari produk sawit sebesar 82,6%, karet 9,4%, bibit 7,3% dan lainnya 0,7%. Dengan penurunan top line tersebut, laba bersih LSIP semester I tahun anjlok 72% menjadi Rp179,2 miliar dari sebelumnya Rp639,2 miliar.
Akibatnya, earning per share (EPS) saham LSIP juga turun menjadi Rp26 per saham dari sebelumnya Rp94 per saham. Penurunan kinerja memberikan sentimen negatif terhadap pergerakan saham LSIP hari ini yang turun 20 poin ke level 1.130.
Catatan saja, dengan posisi saham tersebut dan EPS yang disetahunkan maka price earning ratio (PER) LSIP saat ini sebanyak 21,7 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News