Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan kinerja kinclong. Di semester I-2013, INCO berhasil membukukan laba bersih US$ 44,07 juta, tumbuh 698,44% dibanding periode yang sama 2012 yang US$ 5,52 juta. Padahal, pendapatan INCO tidak tumbuh terlalu besar. Sepanjang Januari-Juni 2013, INCO meraih pendapatan US$ 505,7 juta. Angka itu naik 18,9% dari semester I 2012 yang sebesar US$ 425,38 juta.
Kenaikan pendapatan ini ditopang oleh volume penjualan INCO yang terus naik sejak awal tahun. Di kuartal I-2013, INCO menjual nickel matte 18.514 metrik ton (MT). Jumlah itu bertambah menjadi 19.218 MT di tiga bulan kedua 2013. Sejatinya, harga realisasi rata-rata pengiriman INCO di kuartal II 2013 turun 10% menjadi US$ 12.297 per MT dibanding kuartal sebelumnya. Tapi,"Penurunan harga realisasi diimbangin dengan kenaikan volume penjualan," tulis manajemen INCO dalam rilis, Kamis (15/8).
INCO akan meningkatkan efisiensi penggunaan Minyak Bakar Bersulfur Tinggi (HSFO). Maklum, di kuartal II 2013, penggunaan HSFO naik 8% jadi 679.306 barel. Kamis (15/8), harga saham INCO naik 3,02% jadi Rp 2.050 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News