Reporter: Dea Chadiza Syafina |
JAKARTA. Lesunya pasar nikel masih memberatkan performa PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Di tahun 2012, INCO mengalami penurunan pendapatan 28,43%. Alhasil, laba bersihnya pun terpukul nyaris 80%.
Tahun 2012, INCO hanya berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 967,3 juta, turun 28,43% dibandingkan tahun 2011 yang mencapai US$ 1.242,6 juta. Presiden Direktur INCO Nico Kanter menjelaskan, penurunan pendapatan ini antara lain disebabkan oleh penurunan harga jual nikel.
Penyebab lainnya adalah kenaikan biaya, di antaranya harga minyak bakar bersulfur tinggi (HSFO). Kenaikan harga ini menyebabkan beban pokok pendapatan selama tahun buku 2012 meningkat 10%.
"Kami juga mencatatkan peningkatan biaya bahan pembantu terkait dengan perbaikan tanur pada semester pertama tahun 2012," kata Nico di Jakarta pada Senin (23/4).
Karena penurunan pendapatan ini, INCO hanya bisa membukukan laba bersih US$ 67,5 juta. Pencapaian ini anjlok 79,78% dibanding tahun 2011 yang mencapai US$ 333,8 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News