Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) masih optimistis bisa mencetak pendapatan tinggi di Semester I. Perseroan membidik kenaikan pendapatan sebesar 20% hingga akhir Juni ini.
Prodjo Sunardjanto, Direktur Utama ASSA mengatakan, pendapatan itu didorong dengan adanya tambahan kendaraan baru. Sepanjang tahun ini, perusahaan penyewaan kendaraan itu sudah mendatangkan 1.700 armada baru.
Untuk mendatangkan armada itu, perseroan merealisasikan belanja modal alias capital expenditure (capex) sekitar Rp 500 miliar. "Kami sudah membelanjakan 50% dari belanja modal," ujarnya kepada KONTAN, Senin (15/6).
Informasi saja, tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal Rp 900 miliar hingga Rp 1 triliun untuk menambah sekitar 3.000 unit kendaraan baru dan penambahan jumlah kantor cabang. Saat ini, ASSA masih akan membiayai belanja modalnya dari pinjaman perbankan. Belum lama ini, perseroan baru mendapatkan pinjaman dari Bank Internasional Indonesia sebesar Rp 3,5 miliar.
Dengan target pertumbuhan 20% di Semester I ini, artinya pendapatan ASSA hingga akhir Juni ditargetkan mencapai Rp 637,6 miliar.
Sampai akhir tahun ini, ASSA menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17% dari pendapatan tahun 2014.
Berdasarkan laporan keuangan ASSA, pendapatan pada 2014 adalah Rp 1,14 triliun, bertumbuh 11,9% dari 2013 yang sebesar Rp 1,02 triliun. Dengan asumsi pertumbuhan 17%, maka tahun ini ASSA membidik pendapatan sebesar Rp 1,33 triliun.
Portofolio pendapatan tahun ini diperkirakan masih didominasi oleh pendapatan sewa mobil sebesar 60%. Lalu bisnis mobil bekas dan logistik masing-masing 17%-20%. Sisanya dari lini bisnis balai lelang.
Saat ini, komposisi jumlah armada ASSA adalah sebesar 70% dari kendaraan penumpang dengan varian Multi-Purpose Vehicles (MPV) seperti Kijang, Avanza dan Xenia. Sebanyak sekitar 1.500 unit adalah untuk kendaraan logistik seperti truk. Sisanya adalah mobil mewah, seperti CRV.
Di Semester II mendatang, perseroan lebih optimistis. Pasalnya, momentum Hari Raya Idul Fitri dan libur sekolah bakal meningkatkan bisnis penyewaan kendaraan.
Harga saham ASSA ditutup turun 3% ke level Ro 136 per saham pada akhir perdagangan Senin (15/6).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News