kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.389   -102,52   -1,37%
  • KOMPAS100 1.139   -19,85   -1,71%
  • LQ45 902   -17,84   -1,94%
  • ISSI 225   -1,48   -0,66%
  • IDX30 464   -10,80   -2,27%
  • IDXHIDIV20 561   -11,71   -2,04%
  • IDX80 130   -2,24   -1,69%
  • IDXV30 139   -1,68   -1,20%
  • IDXQ30 155   -2,93   -1,85%

Semester I-2011, laba bersih LPPF meningkat 99%


Selasa, 27 September 2011 / 08:32 WIB
Semester I-2011, laba bersih LPPF meningkat 99%
ILUSTRASI. Sales Area Manager Retail Bandung PT. Pertamina Sylvia Grace Yuvenna (kedua kanan) meninjau petugas dalam mengisi BBM pada unit Pertashop di Gununghalu Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (15/7/2020). . ANTARA FOTO/Novrian Arbi/foc.


Reporter: Irma Yani | Editor: Edy Can

JAKARTA. Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatatkan laba bersih mengkilap, sebesar
Rp 258,980 miliar. Pencapaian ini meningkat tajam atau naik 99,07% dibanding dengan perolehan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 130,092 miliar.

Miranti Hadisusilo, Sekretaris Perusahaan LPPF mengatakan, pencapaian tersebut didorong kenaikan pendapatan dan laba usaha. "Peningkatan laba bersih cukup signifikan karena tahun lalu ada selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali sebesar Rp 210 miliar, yang di tahun ini tidak ada," kata dia pada KONTAN, Senin (26/9).

Dalam laporan keuangan perusahaan, LPPF membukukan pendapatan sekitar Rp 1,85 triliun. Angka ini meningkat 12,69% dibanding periode yang sama pada tahun lalu yakni Rp 1,647 triliun.

Laba usaha perusahaan ini pun naik tinggi menjadi Rp 324,158 miliar selama semester I tahun ini, dari Rp 179,007 miliar di tahun sebelumnya. Kenaikan laba usaha tersebut diiringi dengan pertumbuhan laba bersih.

Miranti menuturkan, pencapaian ini sesuai dengan target perusahaan. "Kami optimistis, penjualan tahun ini bisa meningkat sekitar 15%-20% dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 7,90 triliun," ujar dia.

Manajemen LPPF meyakini, pencapaian tertinggi kinerja akan terasa pada kuartal III tahun ini. Soalnya, penjualan pada masa Lebaran di Agustus memberi kontribusi hingga 30%-40% terhadap penjualan satu tahun ini.

Diperkirakan, kondisi penjualan kembali normal di kuartal IV nanti. "Pada Natal dan Tahun Baru penjualan tidak setinggi Lebaran. Peningkatan penjualan hanya di beberapa daerah," kata dia.

Sayang, Miranti mengaku belum bisa membeberkan perkiraan pencapaian pada kuartal III tahun ini. "Oktober nanti akan terlihat bagaimana pencapaian kinerja kuartal III, setelah audit," kilah Miranti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×