Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melakukan penawaran umum terbatas dengan cara menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atawa rights issue. Emiten semen ini akan melakukan penerbitan saham baru sebanyak-banyaknya 1,07 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Direktur Utama SMGR Donny Arsal mengatakan, integrasi BUMN sub-kluster semen antara SMGR dan PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) merupakan inisiatif dalam mendukung agenda Pemerintah untuk pembangunan Indonesia dan pengembangan industri semen.
"Integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas dalam memenuhi permintaan semen seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi serta mendukung kelancaran penyediaan dan distribusi pasokan semen yang memadai untuk pembangunan nasional melalui penguatan posisi perusahaan BUMN Semen,” kata Donny usai RUPSLB di Jakarta, Jumat (4/11).
Baca Juga: Kinerja Membaik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Semen Berikut Ini
Di tengah kondisi industri semen yang semakin kompetitif dan penuh tantangan, emiten pelat merah ini mampu mencatatkan pertumbuhan yang solid hingga kuartal ketiga 2022. EBITDA absolut SMGR tercatat meningkat 0,6% menjadi Rp 5,73 triliun dan marjin EBITDA meningkat 0,1% menjadi 22,7% dibandingkan tahun lalu. Laba bersih SMGR juga meningkat 18,9% menjadi Rp1,65 triliun dengan peningkatan marjin laba bersih 1,0% menjadi 6,5% dibandingkan tahun lalu.
Kenaikan laba bersih ini terjadi saat pendapatan SMGR mengalami penurunan. Emiten semen terbesar di tanah air ini membukukan pendapatan senilai Rp 25,28 triliun, menurun tipis 0,19% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 25,33 triliun.
Aksi SMGR yang akan mengakuisisi SMBR dinilai positif oleh Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi. Akuisisi 75,5% saham SMBR dinilai Yosua akan memberikan SMGR tambahan fasilitas pabrik semen di Sumatra bagian selatan. Tambahan kapasitas produksi 3,85 juta ton per tahun dari SMBR akan mendongkrak total kapasitas terpasang SMGR menjadi 56,5 juta ton per tahun. Ini setara dengan 50,2% dari total kapasitas nasional.
Baca Juga: Empat Emiten Semen Laporkan Kinerja Keuangan Kuartal III-2022, Mana yang Terkuat?
Hal ini akan makin mengukuhkan SMGR sebagai pemimpin pasar (market leader) di industri semen nasional. Posisi SMGR makin mengungguli dari pesaing terdekatnya, yakni INTP.
“Tingginya skala ekonomi ini dapat dimanfaatkan SMGR untuk menjaga pasokan batubara dengan harga domestic price obligation (DPO) serta mengontrol harga jual semen,” kata Yosua.
Samuel Sekuritas merekomendasikan beli saham SMGR dengan target harga Rp 9.200, mencerminkan price to earning ratio (PE) 2023 sebesar 21,8 kali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News