kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semen Gresik Batalkan Rencana Pembangunan 8 PLTU


Selasa, 06 Januari 2009 / 07:41 WIB
Semen Gresik Batalkan Rencana Pembangunan 8 PLTU


Reporter: Badrut Tamam |

JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk membatalkan rencana pembangunan 8 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Alasan perseroan membatalkan rencana pembangunan PLTU lantaran terpuruknya kondisi ekonomi global di penghujung 2008.

Sesuai kesepakatan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akhir 2007 lalu, perseroan merencanakan membangun 10 PLTU di lokasi pabrik, yaitu Tuban 2 x 65 Mega Watt (MG), Indarung 3 x 35 MW, Tonasa 1 x 35 MW, pabrik baru di Jawa 2 x 35 MW dan pabrik baru di Sulawesi 2 x 35 MW. Jumlah investasi untuk menyelesaikan PLTU dengan kapasitas 410 MW mencapai US$ 573 juta.

Produk bubuk abu-abu milik negara ini hanya akan membangun proyek PLTU dengan kapasitas 2 x 35 MW yang berlokasi di pabrik baru Sulawesi dengan nilai investasi US$ 114 juta. Dus, SMGR ini memangkas biaya ekspansi untuk proyek PLTU sebesar US$ 459 juta.Pembangunan PLTU di pabrik baru Sulawesi itu penting lantaran pasokan listrik dibutuhkan ketika pabrik itu beroperasi. "Kalau tidak terlaksana bisa menggangu operasional pabrik," tandas Sekretaris Perusahaan Saifuddin Zuhri, Senin kemarin kepada KONTAN.

Rencananya perseroan akan memulai mengerjakan proyek PLTU ini pada kuartal pertama tahun ini. Sehingga dalam jangka waktu dua tahun, tepatnya pada 2011 mendatang proyek PLTU ini sudah selesai. "Dan ini sesuai dengan target penyelesaian pabrik," tambah Saifuddin
Dari nilai investasi sebesar US$ 114 juta, 30 persen atau US$ 34,2 juta berasal dari kas internal perseroan. Sedangkan selebihnya berasal dari pinjaman konsorsium bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Bank Mandiri sudah mempunyai komitmen mengucurkan kredit kepada SMGR senilai Rp 7 triliun. "Pinjaman ini sifatnya stanby loan," kata Saifuddin. Artinya, waktu pencairannya tergantung permintaan SMGR. Selain itu SMGR masih memiliki kas senilai US$ 330 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun

Saifuddin menambahkan, pembatalan pembangunan 8 proyek PLTU itu masih akan dibicarakan dalam RUPS yang akan diselenggarakan 30 Januari 2009. Meski tidak menyebut alasan yang jelas, Saifuddin yakin para pemegang saham akan menyetujui rencana pembatalan pembangunan proyek PLTU itu sesuai dengan rencana perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×