Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menargetkan menjual 1,92 juta ton semen. Target ini lebih rendah dari target yang dipasang di awal tahun, yakni 2,6 juta ton semen. Angka ini juga lebih rendah dari realisasi penjualan tahun 2019 yang mencapai 2,12 juta ton.
VP Corporate Secretary Semen Baturaja, Basthony Santri, mengatakan, pihaknya optimis di semester kedua ini akan ada perbaikan penjualan karena adanya pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan new normal. “Tren peningkatan permintaan sudah terlihat di akhir Juli kemarin,” ujar Basthony kepada Kontan.co.id, Rabu (19/8).
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) mengantongi kredit sindikasi Rp 1,7 triliun
Adapun Volume penjualan SMBR pada Semester pertama 2020 sebesar 746.612 ton semen atau turun 16% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Meski demikian, Basthony Santri menilai pencapaian ini sudah sangat baik apabila melihat dampak dari pandemi Covid-19 yang menyebabkan menurunnya permintaan semen secara signifikan di hampir seluruh wilayah pasar SMBR.
Nah, salah satu strategi SMBR dalam menjaga kinerja di tengah kondisi oversupply semen adalah dengan menggenjot hilirisasi, salah satunya ke produk tanah liat (white clay). Basthony mengatakan, penjualan white clay mencapai 28.550 ton sampai dengan Juli 2020. Adapun SMBR menargetkan mampu menjual 50.000 ton white clay tahun ini.
Baca Juga: Perkuat struktur industri, Petrokimia Gresik genjot hilirisasi produk
“Penjualan white clay pasti terpengaruh pandemi. Tetapi kalau tren empat bulan ini meningkat, maka kami masih optimis bisa mencapai target penjualan,” sambung dia.