Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kamis (2/8) lalu Bursa Efek Indonesia (BEI) lesu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 21,70 poin (-0,36%) sebelum mendarat di angka 6.011,72.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut ambles. Turun 4,96 poin (-0,52%), LQ45 tersangkut di level 949,38.
Komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil tidak berubah dari hari bursa sebelumnya.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indika Energy Tbk (INDY) berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,08 kali, 4,69 kali, dan 5,84 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, WSBP, BBTN, PGAS, BBNI, PTBA, dan ITMG.
Kelesuan bursa saham kemarin berhasil menekan sembilan saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil.
Saham-saham yang turun harga itu adalah SRIL, WSKT, INDY, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan ITMG.
Adapun satu-satunya saham yang mengalami penurunan harga adalah AKR Corporindo Tbk (AKRA).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News