Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rabu (1/8) lalu Bursa Efek Indonesia (BEI) menghijau lagi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 96,98 poin (1,63%) sebelum bertengger di angka 6.033,42.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut terangkat. Naik 20,45 poin (2,19%), LQ45 bertengger ke level 954,34.
Komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil telah berubah dari hari bursa sebelumnya. Bumi Resources Tbk (BUMI) yang seharusnya masih berada dalam daftar ini tak lagi menjadi konstituen indeks LQ45. Sebagai ganti, pendatang baru LQ45 Indo Tambang Raya Megah Tbk (ITMG) langsung masuk ke dalam daftar ini.
Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Waskita Karya Tbk (WSKT) dan Indika Energy Tbk (INDY) berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,12 kali, 4,78 kali, dan 6,07 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh AKRA, WSBP, BBTN, PGAS, BBNI, PTBA, dan ITMG.
Kemeriahan bursa saham kemarin berhasil menerbangkan sembilan saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil.
Saham-saham yang naik harga itu adalah SRIL, Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Indika EnergyTbk (INDY), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), Bukit Asam Tbk (PTBA), dan ITMG..
Adapun satu-satunya saham yang mengalami penurunan harga adalah Waskita Karya Tbk (WSKT).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News