Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) mengandalkan Guardian dan IKEA dalam menopang performa bisnisnya. HERO pun akan melakukan ekspansi secara selektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memacu penjualan dua merek ritel tersebut.
Head of Communications and Corporate Affairs DFI Retail Nusantara Diky Risbianto mengungkapkan tren permintaan terhadap produk kesehatan dan kecantikan (health & beauty) masih terus tumbuh. Kondisi ini menjadi peluang bagi HERO untuk memacu ekspansi Guardian.
Diky bilang, penambahan gerai Guardian juga akan mengarah ke luar Pulau Jawa. Yakni ke wilayah barat dan timur Indonesia, terutama di Sumatera dan Sulawesi. Sayangnya, Diky belum membuka berapa target jumlah penambahan gerai baru Guardian, maupun anggaran investasi pada 2025.
Diky hanya memastikan, ekspansi sudah mulai disiapkan sejak awal tahun ini.
"Sudah mulai bergerak, dari barat di Sumatera kami akan coba lebih agresif ke sana, juga ke arah timur," terang Diky dalam Media Briefing di IKEA-Cakung, Kamis (9/1).
Baca Juga: Lego Sisa Aset Ex-Giant, DFI Retail (HERO) Berharap Kinerja Terkerek
Sedangkan ekspansi gerai IKEA dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Penambahan gerai akan lebih selektif, mempertimbangkan dinamika bisnis perabotan rumah tangga (home-furnish) yang masih menantang. Kemungkinan belum ada penambahan gerai IKEA pada tahun ini.
Meski begitu, Managing Director IKEA Indonesia Adrian Worth menegaskan komitmen investasi jangka panjang IKEA di Indonesia. Dengan populasi usia muda dan potensi pertumbuhan ekonomi ke depan, IKEA melihat Indonesia sebagai salah satu negara penting dengan posisi yang strategis di Asia.
Salah satu strategi IKEA pada tahun ini adalah berfokus pada kolaborasi dengan produsen lokal untuk memperkaya variasi produk yang tersedia. Pasalnya, sekitar 93% produk IKEA saat ini masih impor.
IKEA pun meluncurkan program inisiatif I-SEA atau IKEA Social Entrepreneur Accelerator. Melalui program ini, IKEA berharap bisa ikut memfasilitasi produk-produk buatan Indonesia menembus pasar global dengan tetap menjaga kualitas dan keberlanjutan.
"Kami berkomitmen terus hadir dan berinvestasi di Indonesia untuk jangka panjang. Selain itu, IKEA juga hadir untuk membuka peluang kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk produsen lokal dari sektor furnitur, tekstil dan aksesori rumah," terang Adrian.
Baca Juga: DFI Retail Nusantara (HERO) Optimistis Catat Kinerja Positif Tahun Ini
Diky pun optimistis berbagai strategi yang dijalankan IKEA maupun Guardian akan bisa mengangkat kinerja DFI Retail Nusantara secara konsolidasi. Hanya saja, Diky enggan membuka proyeksi pertumbuhan kinerja keuangan untuk tahun 2025. Dia hanya menyampaikan harapan, pendapatan HERO setidaknya bisa mencapai level high single digit.
Sekadar mengingatkan, PT DFI Retail Nusantara Tbk (HERO) sebelumnya bernama Hero Supermarket. Pergantian nama berlaku efektif pada 11 Desember 2024. Langkah ini merupakan bagian dari transformasi bisnis dan divestasi segmen Hero Supermarket kepada afiliasinya, PT Hero Retail Nusantara pada akhir Juni 2024.
Saat ini HERO mengandalkan Guardian dan IKEA sebagai penopang bisnisnya. Merujuk situs DFI Nusantara, saat ini Guardian memiliki 345 gerai, sedangkan IKEA mempunyai 7 gerai.
Selanjutnya: 4.215 Perusahaan di Jerman Bangkrut pada Kuartal IV 2024
Menarik Dibaca: Ada Bibit Siklon Tropis di Selatan Lampung, Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News