kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Selasa depan, pemerintah tawarkan lebih banyak SUN bertenor panjang


Jumat, 29 Juni 2018 / 22:08 WIB
Selasa depan, pemerintah tawarkan lebih banyak SUN bertenor panjang
ILUSTRASI. Pasar modal


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan berlangsung, Selasa (3/7), pemerintah tidak kembali menawarkan seri FR0064 yang bertenor 10 tahun. Pemerintah pun fokus menawarkan seri dengan tenor yang lebih panjang.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR), Kamis (28/6) terdapat lima seri SUN yang akan ditawarkan.

Pertama seri SPN12181004 yang akan jatuh tempo pada 4 Oktober 2018. Kedua, seri SPN12190704 yang akan jatuh tempo pada 4 Juli 2019.

Ketiga, seri FR0063 dengan tenor lima tahun ditawarkan dengan tingkat kupon sebesar 5,63%. Keempat, seri FR0065 memiliki tenor 15 tahun pemerintah menawarkan tingkat kupon sebesar 6,63%.

Terakhir, seri FR0175 dengan tenor 20 tahun pemerintah akan tawarkan dengan tingkat kupon sebesar 7,5%.

Analis Fixed Income Fund Manager Ashmore Asset Management Indonesia Anil Kumar menilai langkah pemerintah fokus melelang seri tenor yang lebih panjang sudah tepat.

"Selama ini pemerintah keliru, kemarin-kemarin banyak menerbitkan seri tenor jangka pendek atau 10 tahun kebawah di saat imbal hasil dalam tren rendah jika dibandingkan dengan imbal hasil saat ini," kata Anil. 

Menurut Anil ketika imbal hasil renah harusnya pemerintah ambil kesempatan untuk menerbitkan obligasi jangka panjang. Namun, perkiraaan pemerintah ternyata kurang tepat karena kini imbal hasil dalam tren naik bukan malah turun.

Jika pemerintah tetap menerbitkan lebih banyak obligasi jangka pendek maka imbal hasil akan bergerak flat. Diharapkan dengan fokus menawarkan surat utang tenor panjang imbal hasil akan lebih menarik buat investor asing masuk.

Ditengah rupiah yang melemah maka pemerintah membutuhkan cadangan devisa untuk menstabilkan rupiah. Cadangan devisa bisa diperoleh dengan masuknya investor asing melalui surat utang. Penawaran obligasi jangka panjang dengan imbal hasil tinggi akan menarik investor asing, dana pensiun dan perusahaan asuransi untuk masuk ke pasar surat utang Indonesia.

"Kalau pemerintah butuh uang untuk defisit APBN saya rasa obligasi jangka panjang cocok ditawarkan asalahkan juga memberikan imbal hasil tinggi agar investor tertarik, kalau imbal hasil tidak tinggi nanti investor akan banyak masuk di obligasi jangka pendek," kata Anil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×