Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah turun pada awal perdagangan pada hari Selasa (10/11). Kekhawatiran atas permintaan minyak dalam waktu dekat di negara-negara yang dilanda virus corona Eropa dan Amerika Serikat kembali menghantui pasar setelah lonjakan semalam pada kemajuan positif vaksin Covid-19.
Melansir Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 81 sen atau 2% menjadi US$ 39,48 per barel pada 0029 GMT, setelah melonjak 8% pada hari Senin, kenaikan harian terbesar lebih dari lima bulan, setelah pengumuman Pfizer dan BioNTech. Kedua perusahaan farmasi tersebut mengatakan hasil uji coba tahap awal kandidat vaksin corona menunjukkan efektif 90%.
"Vaksin yang layak benar-benar mengubah permainan pasar minyak di mana setengah dari permintaan datang dari memindahkan orang dan barang," kata JP Morgan dalam sebuah catatan.
Baca Juga: Harga emas kembali naik usai Joe Biden menang, investor bisa buy on weakness
"Tapi seperti yang telah kami tulis sebelumnya, minyak adalah aset spot yang pertama-tama harus membersihkan ketidakseimbangan penawaran dan permintaan saat ini sebelum harga keluar satu hingga dua tahun bisa naik."
Rystad Energy mengatakan lockdown di Eropa dapat mengakibatkan hilangnya 1 juta barel per hari permintaan minyak lagi pada akhir tahun ini. Sementara itu akan memakan waktu beberapa bulan lagi sebelum vaksin tersedia.
"Pelacakan cepat beberapa vaksin tidak mengurangi risiko bahwa banyak negara bagian AS harus kembali ke beberapa bentuk penguncian musim gugur / musim dingin ini," kata kepala pasar minyak Rystad Energy Bjornar Tonhaugen.
Penurunan harga minyak juga dipicu oleh komentar dari menteri energi Arab Saudi, yang mengatakan pada hari Senin bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, bersama-sama dikenal sebagai OPEC +, dapat mengambil lebih banyak minyak dari pasar jika permintaan merosot sebelum vaksin tersebut tersedia.
Baca Juga: Wall Street: Vaksin Corona Mengambil Alih Dorongan Dow Jones dan S&P, Nasdaq Lunglai
OPEC + setuju untuk memotong pasokan sebesar 7,7 juta barel per hari dari Agustus hingga Desember untuk membantu mendukung harga dan kemudian mengurangi pemotongan menjadi 5,7 juta barel per hari dari Januari.
OPEC + akan mengadakan pertemuan berikutnya pada 30 November dan 1 Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News