Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi nasional selama bulan Januari 2023 mencapai Rp 4,23 triliun dari berbagai sektor dan perusahaan.
Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriasih mengatakan, penerbitan surat utang selama bulan Januari 2023 masih didominasi emiten non-BUMN, yaitu sebesar Rp 3,99 triliun.
“Kontribusi dari BUMN masih Rp 240 miliar di bulan ini,” ujarnya dalam Press Conference Pefindo, Senin (13/2).
Dari jenis sektornya, pulp and paper menjadi sektor yang menyumbang porsi paling banyak pada penerbitan surat utang nasional selama bulan Januari 2023.
Baca Juga: Didominasi Non BUMN, Penerbitan Surat Utang Korporasi Capai Rp 163,63 Triliun di 2022
Menurut Niken, pulp and paper menyumbang kontribusi penerbitan surat utang nasional sebesar Rp 1,74 triliun.
“Di posisi kedua, ada sektor multifinance yang berkontribusi sebesar Rp 1,1 triliun,” ungkapnya.
Niken memaparkan, Pefindo sendiri menerbitkan surat utang sebesar Rp 3 triliun selama Januari 2023. Untuk BUMN, ada total Rp 240 miliar surat utang yang diterbitkan Pefindo di bulan ini.
“Sementara, untuk non-BUMN, ada Rp 2,8 triliun surat utang yang diterbitkan di bulan ini,” ujarnya.
Selain itu, kata Niken, Pefindo telah menerima mandate sebesar Rp 43,5 triliun hingga 31 Januari 2023.
Baca Juga: Sembilan Surat Utang Baru Tercatat Sejak Awal 2023, Nilai Emisi Capai Rp 7 Triliun
“Ini belum dilisting dan mungkin ini juga termasuk mandate dari tahun 2022,” katanya.
Dari jenis sektornya, emiten dari sektor perbankan mendominasi mandate yang diterima Pefindo hingga 31 Januari 2023.
“Ada 3 emiten multifinance dengan nilai Rp 7,1 triliun. Sementara, di urutan kedua ada sektor multifinance yang menyumbang Rp 6,7 triliun dengan jumlah 7 emiten perusahaan,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News