Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2022 mencapai Rp 163,63 triliun dari berbagai sektor dan perusahaan.
Kepala Divisi Pemeringkatan Korporasi Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Niken Indriasih mengatakan, penerbitan itu naik sekitar hampir 45% dibandingkan dengan periode tahun 2021.
Niken mengatakan, emiten yang mendominasi penerbitan surat utang korporasi secara nasional selama tahun 2022 berasal dari perusahaan non-BUMN, yaitu sekitar 63% atau Rp 103,72 triliun.
“Sementara, emiten BUMN dan anak-anak perusahaannya sekitar 37% atau Rp 59,9 triliun,” ujarnya dalam Press Conference Pefindo, Senin (13/2).
Baca Juga: Pemerintah Hasilkan Rp 24,05 Triliun dari lelang SUN dengan Cara Debt Switch
Untuk jenis surat utang yang diterbitkan, Niken memaparkan, obligasi masih mendominasi yang mencapai Rp 134 triliun. “Pendapatan itu memberikan kontribusi sekitar 82% dari total penerbitan surat utang secara keseluruhan,” ungkapnya.
Lalu, di tempat kedua adalah sukuk yang memberikan kontribusi sebesar Rp 20,4 triliun atau 12,5%. Di posisi ketiga ada medium term note (MTN) sekitar Rp 8,4 triliun atau 5% kontribusinya.
“Sisanya ada surat berharga komersial dan sekuritisasi,” paparnya.
Dari jenis sektornya, multifinance menjadi sektor yang menyumbang porsi paling banyak pada penerbitan surat utang nasional pada tahun 2022.
Menurut Niken, multifinance menyumbang sekitar Rp 27 triliun alias 16,6% dari total penerbitan surat utang nasional di tahun 2022.
Baca Juga: Utang Pemerintah yang Akan Jatuh Tempo Meningkat, Ini Risikonya
Lalu, diikuti dengan sektor pulp and paper sekitar 16% atau dengan nilai Rp 26,3 triliun. Di posisi ketiga ada sektor pertambangan yang menyumbang 10% kontribusi atau dengan nilai Rp 16,3 triliun.
Di posisi keempat ada sektor perbankan sekitar 8,9% kontribusinya atau dengan nilai penerbitan Rp 14,5 triliun.
“Keempat sektor itu kontribusinya sekitar hampir 51,5%. Sisanya ada dari berbagai sektor, baik di jasa keuangan maupun nonjasa keuangan,” ungkapnya.
Baca Juga: Cadangan Devisa pada Akhir Tahun Diproyeksi Turun, Ini Pemicunya
Sementara, Pefindo sendiri menerbitkan total Rp 132,7 triliun surat utang selama tahun 2022. Angka tersebut berkontribusi sekitar 82% dari total penerbitan surat utang nasional tahun 2022.
“Untuk BUMN, kami menerbitkan Rp 55,4 triliun surat utang. Sementara, untuk non-BUMN, kami menerbitkan Rp 77,28 triliun,” paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News