kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.194   6,00   0,04%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Sekuritas BUMN mulai revisi target IHSG


Jumat, 05 Juni 2015 / 09:30 WIB
Sekuritas BUMN mulai revisi target IHSG
ILUSTRASI. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) akan menerapkan sejumlah strategi bisnis guna memaksimalkan kinerja dan meningkatkan performa tahun 2024


Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal membuat tim riset perusahaan efek mulai menata ulang asumsi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).  Terlebih, dalam perdagangan  kemarin (4/6), IHSG kembali memerah 0,68% di 5.095,82. Alhasil, secara year to date IHSG sudah ambles 2,51%.

Dengan performa itu, ada tiga sekuritas pelat merah yang memandang negatif  atas pergerakan IHSG dengan menurunkan target IHSG hingga akhir tahun.  Menyusul Mandiri Sekuritas yang terlebih dahulu merevisi target, Bahana Securities dan  BNI Securities menurunkan proyeksi mereka atas performa IHSG. 

Bahana semisal, sekuritas BUMN ini merevisi target IHSG dari 5.950 jadi 5.600. Ini karena pertumbuhan laba per saham atau earning per share (EPS) turun.

Kepala Riset Bahana Securities, Harry Su menjelaskan, saat membikin prediksi di akhir tahun lalu, pertumbuhan EPS 14%,  namun,   berdasarkan kinerja kuartal I hanya 8%. Kondisi  ini dialami emiten komoditas seperti perkebunan dan batubara. "Seiring penurunan pertumbuhan EPS, kami turunkan target IHSG," ujar Harry kepada KONTAN, Kamis, (4/6).

Sebelumnya, Mandiri Sekuritas sudah merevisi target IHSG akhir tahun dari 6.350 ke 5.450. Mandiri bahkan akan merevisi lagi target ke bawah  yakni hanya 5.000.

Adapun BNI Securities tak secara langsung memangkas target IHSG. Tapi, BNI Securities membuat tiga skenario. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman menyebut skenario pertama, jika ekonomi tumbuh di atas 5,3%, IHSG naik ke 6.200. Kedua, jika ekonomi hanya 5%-5,2%,  IHSG tutup di 5.750. Ketiga, ekonomi tumbuh di bawah 5%, IHSG akan tutup di bawah 5.000 hingga akhir tahun ini.

Para analis sepakat, IHSG bisa kembali bangkit jika proyek infrastruktur pemerintah lancar. Kucuran belanja modal pemerintah bisa jadi angin segar untuk perusahaan. Sebab, hadangan berupa inflasi tinggi tidak bisa dibendung pasar. "Sepanjang Ramadan, IHSG akan fluktuatif karena inflasi meningkat," ujar Norico.

Ada  sinyal  Bank Sentral AS (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sudah acap kali menghantam bursa. Tanpa dukungan dari internal, IHSG sulit menguat.

Karena itu, Norico menyarankan, investor berhati-hati memilih trading jangka pendek dan lebih memilih emiten berfundamental bagus.  Harry menyarankan pemodal  masuk ke sektor defensif dan raihan labanya terjaga seperti konsumer dan telekomunikasi seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×