kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sektor Kesehatan Diprediksi Bertumbuh, Intip Rekomendasi Sahamnya


Selasa, 23 Januari 2024 / 20:35 WIB
Sektor Kesehatan Diprediksi Bertumbuh, Intip Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Meskipun masih berjalan perlahan-lahan, sektor kesehatan dinilai masih akan tumbuh positif.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun masih berjalan perlahan-lahan, sektor kesehatan dinilai masih akan tumbuh positif. Sektor kesehatan masuk ke dalam lima sektor yang menjadi fokus RAPBN 2024, dengan total anggaran Rp 186,4 triliun. Dengan begitu, emiten di sektor kesehatan dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan yang baik di tahun ini.

Belum lama ini, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah mendirikan Jakarta Ear and Hearing Center pertama di Indonesia dan memberikan pelayanan one stop service. MIKA menawarkan layanan skrining, pengobatan, operasi, hingga rehabilitasi di satu tempat. 

Begitu juga dengan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang meningkatkan pelayanan mengenai deteksi dini kanker payudara. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai bahwa emiten kesehatan selalu melakukan inovasi untuk terus melayani masyarakat, baik secara asuransi maupun pribadi.

"Ini tentu menjadi salah satu sentimen positif di tengah kesadaran masyarakat yang kian meningkat mengenai kesehatan," kata Nico kepada Kontan.co.id, Selasa (23/1).

Baca Juga: Saham Teknologi Masih Loyo, Bagaimana Rekomendasi Saham Sektor Ini?

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Vicky Rosalinda mengatakan, sektor kesehatan akan bertumbuh. Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dinilai membantu pertumbuhan belanja layanan kesehatan Indonesia.

Lalu pendapatan agregat rumah sakit yang berasal dari JKN mengalami pertumbuhan CAGR dari 2019-2022 sebesar 10,7%, dibandingkan dengan pendapatan non-JKN sebesar 9,8%.

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah menganggarkan capex Rp 1,2 triliun hingga Rp 1,5 triliun, salah satunya untuk ekspansi rumah sakit. Begitu juga dengan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) yang telah menambah rumah sakit baru.

"Ada beberapa sentimen yang dapat mendorong kinerja emiten-emiten tersebut yaitu adanya pemulihan ekonomi, peningkatan kesadaran masyarakat akan kesehatan, perkembangan teknologi dan digitalisasi, dan kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam bidang kesehatan," ungkap Vicky keada Kontan.co.id, Selasa (23/1).

Baca Juga: Sektor Kesehatan Menjadi Pilihan Awal Juliana Saat Investasi di Saham

Selain itu, pembangunan rumah sakit di Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai merupakan langkah yang baik karena Ibu Kota baru akan menjadi pusat pemerintahan Indonesia. 

"Dengan hal tersebut pastinya akan meningkatkan jumlah penduduk dan tenaga kerja sehingga akan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan, lalu juga dengan bertambahnya penduduk di IKN maka kebutuhan layanan kesehatan akan meningkat," tutur dia.

Vicky merekomendasikan buy saham MIKA dengan target harga Rp 2.850 per saham, buy saham PRDA dengan target harga Rp 6.325 per saham, buy pada saham SILO dengan target harga Rp 2.740 per saham, dan buy pada saham HEAL dengan target harga Rp 1.730 per saham.

Sementara Nico merekomendasikan buy pada beberapa saham, yaitu MIKA dengan target harga Rp 2.900 per saham, PRDA dengan target harga Rp 6.400 per saham, dan SILO dengan target harga Rp 2.800 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×