Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) berhasil mencatatkan perbaikan kinerja pada kuartal IV-2020. Anak usaha Wijaya Karya ini tercatat berhasil membukukan pendapatan Rp 1,9 triliun atau naik 70% secara kuartalan dengan laba bersih sebesar Rp 73,1 miliar atau naik 300,3% secara kuartalan.
Walau demikian, secara kumulatif, kinerja WTON pada tahun lalu merosot cukup dalam dibanding tahun 2019. Tercatat, pendapatan WTON pada 2020 mencapai Rp 4,80 triliun atau turun 32,2% secara year on year (yoy). Sementara untuk laba bersih, tercatat turun 75% secara yoy menjadi Rp 128 miliar.
Analis Panin Sekuritas Ishlah Bimo Prakoso dalam risetnya pada 30 Maret 2021 mengatakan, kinerja apik WTON pada kuartal IV-2020 didorong oleh oleh relaksasi pembatasan mobilitas untuk sektor konstruksi. Namun, secara kumulatif, perolehan tersebut masih di bawah proyeksi Panin Sekuritas maupun konsensus.
“Pendapatan WTON pada 2020 hanya memenuhi 77,7% dari proyeksi kami dan 77% dari konsensus. Sementara untuk laba bersih hanya memenuhi 41,7% dari proyeksi Panin dan 39,3% dari konsensus. Hal ini tidak terlepas dari dampak PSBB selama kuartal II dan III-2020 yang minim mobilitas,” tulis Bimo dalam risetnya.
Baca Juga: Wijaya Karya Beton (WTON) targetkan kenaikan laba bersih jadi 370,95 miliar tahun ini
Walau demikian, Bimo menyebut WTON mengalami perbaikan dari sisi neraca mereka. Hal ini terlihat dari net gearing ratio WTON yang turun ke 0,37x pada tahun lalu dari 0,47x pada 2019. Sementara dari sisi operasional, selama tahun 2020, WTON membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp 4,7 triliun atau turun 43,4% yoy.
Memasuki tahun ini, WTON telah telah menyelesaikan Proyek Tol Layang AP Pettarani Makassar dengan nilai kontrak Rp 1,6 triliun. Bimo melihat hal ini berdampak positif untuk WTON, dikarenakan kontribusi perseroan yang tidak hanya menyediakan produk beton, tapi WTON juga berperan sebagai kontraktor utama.
“Kami melihat positif hal ini, karena dapat memberi tambahan margin profitabilitas dari sisi penjualan produk beton dan juga jasa konstruksi. Akan tetapi dengan selesainya proyek ini, perseroan perlu mencari tipe proyek serupa agar dapat mempertahankan margin profitabilitas yang optimal,” imbuh Bimo.
Adapun, terkait kontrak baru, WTON menargetkan pada tahun ini bisa mengantongi Rp 8,0 triliun. Bimo meyakini, naiknya target kontrak baru WTON didorong oleh ekspektasi pemulihan dari sektor infrastruktur, seiring kenaikan anggaran infrastruktur 2021 menjadi Rp 414,1 triliun (+47,3% YoY) dan relaksasi untuk mobilitas pembangunan proyek infrastruktur.
Baca Juga: Laba Wika Beton (WTON) diramal melesat, simak rekomendasi sahamnya