Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah saham emiten barang konsumen khususnya primer diprediksi akan bangkit atau rebound pada tahun ini. Pergerakan saham emiten barang konsumen akan ditopang dari berbagai faktor penunjang.
CEO Edvisor Praska Putrantyo mengatakan, hal tersebut salah satunya ditopang dari ekspektasi membaiknya pertumbuhan penjualan di tengah peluang kelonggaran kebijakan moneter dan laju inflasi yang terkendali di bawah 3%.
“Sehingga dapat mendongkrak pertumbuhan belanja konsumen, khususnya ritel,” ujar Praska Kontan.co.id, Senin (1/1).
Namun demikian, Praska mengatakan bahwa terdapat faktor kompetisi pasar di sejumlah segmen produk dan dampak wacana regulasi-regulasi yang berlaku misal, terkait cukai, sehingga membuat kinerja emiten-emiten ke depannya menjadi turun.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Sektor dan Saham Pilihan dari Ajaib Sekuritas untuk Tahun 2024
“Khususnya pos penjualan, sehingga dibutuhkan kemampuan menjaga margin laba,” kata dia.
Selain itu, dia mengatakan saham barang konsumen primer sempat mengalami tren penurunan di tahun 2023, karena adanya tren perlambatan pertumbuhan di pos penjualan maupun laba secara Year On Year (YoY), hingga kuartal III 2023, meskipun indeks keyakinan konsumen domestik sepanjang tahun lalu masih bertahan di atas level 120.
Selaras dengan hal tersebut, Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi juga mengatakan bahwa sejumlah saham emiten barang konsumen diprediksi akan mengalami peningkatan pertumbuhan pada 2024 ini.
“Karena kami melihat tingkat konsumsi yang meningkat seiring dengan terkendalinya inflasi di Indonesia, terlebih saat ini sudah masuk dalam target Bank Indonesia 3%,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (30/12).
Selain itu, Audi mengatakan adanya peningkatan pada saham barang konsumen tersebut lantaran pada Maret 2024 ini sudah memasuki bulan puasa. Dengan begitu, secara historis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) akan mengalami peningkatan karena tentunya konsumsi masyarakat menguat.
Meski demikian, dia juga melihat faktor yang menahan kenaikan sektor konsumer di 2024 diantaranya yaitu, tensi geopolitik global yang masih berlanjut sehingga berdampak pada kenaikan harga komoditas. Kemudian, adanya kenaikan tingkat upah yang lebih terbatas.
Baca Juga: PMI China Turun ke Level Terendah, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan
Lebih lanjut, Audi memberikan rekomendasi saham pilihan di sektor barang konsumen yakni, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan target harga Rp 8.475 per saham dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dengan target harga Rp 2.700 per saham.
Sedangkan Praska memberikan rekomendasi saham yang menarik untuk dikoleksi, di sektor barang konsumen di antaranya yakni, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News