Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Survei Penjualan Ritel Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada bulan September 2023 sebesar 200,2 atau turun 1,9% secara bulanan atau month on month (mom) dari 204,1 pada bulan sebelumnya.
Kendati pada Agustus lalu, penjualan eceran sempat meningkat sebesar 0,4% mom. Sub kelompok sandang juga turun 4,7% mom. Padahal di bulan Agustus 2023 sempat naik 2,0% mom. Penurunan penjualan sub kelompok sandang dipengaruhi oleh penurunan permintaan dalam negeri pada bulan tersebut.
Abdul Azis Setyo Wibowo , Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, mengatakan, penjualan ritel pada kuartal III-2023 sedikit menurun dibandingkan dengan kuartal II-2023.
Baca Juga: IHSG Naik 4 Hari Berturut-turut, Ini 10 Saham Net Buy Terbesar Asing, Rabu (11/10)
"Sentimen penurunan penjualan ritel ini karena tidak adanya momen hari perayaan besar seperti hari keagamaan atau yang lainnya," kata Azis kepada Kontan, Rabu (10/11).
Pada kuartal IV-2023, Azis memprediksi penjualan ritel bisa berpotensi kembali meningkat karena adanya momen Natal dan tahun baru serta momen kampanye yang akan dimulai pada November nanti.
"Penjualan ritel masih akan terpengaruh dari momen perayaan besar nasional, seperti kampanye dan tahun baru maupun hari besar keagamaan," tambah Azis.
Memiliki analisa yang sama, Analis NH Korindo Cindy Alicia Ramadhania memaparkan, tren penjualan emiten ritel sendiri masih cukup optimis hingga akhir tahun, terlebih lagi terdapat sentimen positif di kuartal IV.
Baca Juga: Aksi Korporasi dapat Meningkatkan Prospek Emiten Teknologi di Semester II 2023
"Apalagi terdapat sentimen di kuartal IV terkait adanya libur Natal dan tahun baru biasanya dapat mendongkrak penjualan," kata Cindy kepada Kontan, Rabu (11/10).
Per Juni 2023, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) membukukan kenaikan penjualan sebesar 27,3% Year on Year (YoY) menjadi Rp 15,6 triliun. Semua segmen kompak tumbuh dengan segmen penjualan retail naik 28,5% YoY, segmen departemen store tumbuh 14,0% YoY.
Lalu pada segmen kafe dan restoran tercatat naik 28,4% YoY. Secara kuartalan, penjualan pada kuartal II-2023 menunjukkan pertumbuhan yang solid dengan mampu tumbuh 22,9% YoY dan 9,0% QoQ menjadi Rp 8,1 triliun.
Penjualan di Indonesia tumbuh 26,5% YoY menjadi Rp 14,1 triliun per Juni 2023, diikuti oleh penjualan di Filipina dan Thailand yang masing-masing mengalami kenaikan sebesar 83,3% YoY dan 65,3% YoY, sementara penjualan di Vietnam mengalami penurunan sebesar 6,6% YoY.
"Namun, kami melihat sentimen positif masih tetap ada hingga kuartal IV-2023, terlebih lagi MAPI memiliki basis pelanggan yang kuat dengan fokus pada kalangan menengah ke atas," tambah Cindy.
Cindy memproyeksikan, hingga akhir tahun laba bersih MAPI mampu tercatat Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp 2,1 triliun.
Sementara PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), per Juni 2023, telah membukukan pertumbuhan penjualan sebesar 23,5% YoY menjadi Rp 28,9 triliun.
Baca Juga: Analis Kompak Rekomendasikan Beli Saham Mitra Adiperkasa (MAPI), Simak Ulasannya
ERAA juga telah membuka 323 gerai baru antara lain secara rinci 292 gerai Erajaya Digital, 23 gerai Erajaya Active Lifestyle, 5 gerai untuk Erajaya Food & Nourishment, serta Erajaya Beauty & Wellness sebanyak 3 gerai.
Adapun tahun in ERAA menargetkan membuka 400 gerai baru untuk wilayah Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Cindy merekomendasikan buy pada saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dengan target harga Rp 600 dan buy pada saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan target harga Rp 2.400.
Sementara Azis merekomendasikan buy on break Rp 1.990 pada saham MAPI dengan target harga Rp 2.070-Rp 2.120 dan support Rp 1.930-Rp1.920.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News