kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Sejumlah Sentimen Ini Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Selama Sepekan


Jumat, 01 Agustus 2025 / 15:51 WIB
Sejumlah Sentimen Ini Mempengaruhi Pergerakan Rupiah Selama Sepekan
ILUSTRASI. Rupiah ditutup di level Rp 16.513 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (1/8/2025), melemah 0,35% dibanding sehari sebelumnya. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah di pasar spot kembali melemah pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (1/8/2025). 

Melansir data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 16.513 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah 0,35% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 16.297 per dolar AS. 

Adapun berdasarkan data Jisdor Bank Indonesia, rupiah juga melemah 0,21% dibanding hari sebelumnya menjadi Rp 16.494 dari Rp 16.459 per dolar AS.

Pengamat Mata Uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pergerakan rupiah selama sepekan ini dipengaruhi sentimen domestik maupun global.

Baca Juga: Rupiah Spot Ditutup Melemah 0,35% ke Rp 16.513 per Dolar AS pada Jumat (1/8/2025)

Dari global, rupiah terpengaruh ancaman sanksi AS terhadap minyak Rusia setelah AS mengancam akan mengenakan tarif hingga 100% kepada pembeli minyak terbesar Rusia yakni Tiongkok dan India. 

“Trump (presiden AS) pada Kamis malam menandatangani perintah yang menguraikan tarif terhadap sejumlah mitra dagang utama AS, dengan bea masuk berkisar antara 10% hingga 50%,” urai Ibrahim, Jumat (1/8/2025).

AS juga kata Ibrahim tampak mengusulkan tarif 35% terhadap Kanada, efektif mulai 1 Agustus 2025.

Adapun, lanjut Ibrahim, fokus pasar hari ini tertuju pada data ketenagakerjaan AS untuk bulan Juli yang akan dirilis pukul 19.30 WIB. 

AS diproyeksikan menambah 110.000 lapangan kerja pada bulan Juli, sementara tingkat pengangguran diperkirakan akan naik menjadi 4,2% dari 4,1% selama periode yang sama. 

Selain data Nonfarm Payroll (NFP), pasar juga kata Ibrahim akan mengamati rilis PMI Manufaktur ISM dan indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM).

Baca Juga: Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 16.515 Per Dolar AS pada Hari Ini 1 Agustus 2025

Sementara dari sisi domestik, pasar merespons negatif rilis S&P Global Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia yang berada di level 49,2 pada Juli 2025 atau di bawah ambang batas 50. Laporan tersebut menunjukkan, tren kontraksi berlanjut sejak April 2025 lalu yang anjlok ke angka 46,7. 

“Kontraksi manufaktur yang terjadi dalam 4 bulan terakhir menunjukkan penurunan output produksi dan anjloknya permintaan baru. Pada saat yang sama, permintaan ekspor baru kembali menurun, sedangkan perusahaan sedang dalam mode retrenchment yang ditandai dengan penurunan karyawan dan pembelian,” jelas Ibrahim.

Tak hanya tekanan permintaan dan produksi, produsen juga kata Ibrahim merasa tekanan harga semakin tinggi sejak awal semester 2025.

Dengan demikian, Ibrahim memproyeksi, rupiah Senin (4/8/2025) pekan depan akan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah dalam rentang Rp 16.510 - Rp.16.560 per dolar AS.

Selanjutnya: Daftar Kode Redeem Samkok: New Force Agustus 2025 dan Panduan Cara Klaim

Menarik Dibaca: Coba Cara Menurunkan Asam Urat agar Tidak Muncul Tofi, Cegah Sejak Dini!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×