Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Meski nilai transaksi kecil terhadap total aset, keberhasilan integrasi ini bisa menjadi bukti awal transformasi BUMI menjadi entitas multimineral yang lebih tangguh.
Secara terpisah, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo Indy Naila menjatuhkan pilihan pada BUMI dan CUAN sebagai emiten yang menarik untuk dicermati.
Pasalnya, peralihan bisnis BUMI dari batubara ke sektor emas memiliki prospek yang positif untuk meningkatkan kinerja keuangan. Sementara CUAN juga berpotensi mendapatkan recurring income dari proyek pembangkit listrik.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Pilihan di Sektor Petrokimia Saat Harga Minyak Mentah Melemah
"CUAN masih bisa dipantau karena prospek industri cukup menarik dari sisi prospek energi terbarukan, serta BUMI masih menarik juga jika bisa melepas ketergantungan dengan batu bara yang dinilai masih cukup tertekan," jelas Indy kepada Kontan, Selasa (21/10).
Rekomendasi Saham
Indy menyarankan untuk mencermati saham BUMI dan CUAN dengan target harga masing-masing Rp 150-Rp 160 per saham dan Rp 2.800 per saham.
Sementara itu, Abida merekomendasikan buy saham LPKR di target harga Rp 175 per saham, accumulate on weakness BUMI di target harga Rp 160, hold saham CUAN dengan target Rp 2.550-Rp 2.800 dan speculative buy saham IRSX di target harga Rp 450-Rp 520 per saham.
Selanjutnya: Pemerintah Resmi Pangkas Harga Tiket Pesawat hingga 14% pada Momen Nataru 2025/2026
Menarik Dibaca: 3 Zodiak yang Sedang Menarik Karma Baik, Ada yang Percintaannya Berkembang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News