kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sejumlah emiten mencuil peluang bisnis terkait Covid-19


Senin, 12 Juli 2021 / 17:20 WIB
Sejumlah emiten mencuil peluang bisnis terkait Covid-19
ILUSTRASI. Sejumlah emiten mengambil peluang usaha dalam jasa layanan kesehatan khususnya terkait Covid-19.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, sejumlah emiten mengambil peluang usaha dalam jasa layanan kesehatan khususnya terkait Covid-19. Baru-baru ini PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS) melalui anak usahanya yaitu PT Clodeo Indonesia Jaya (Clodeo) turut mendukung aksi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam pendistribusian obat-obatan bagi pasien Covid-19 yang sedang menjalankan masa penyembuhan isolasi mandiri di Provinsi Jawa Barat.

Jody Hedrian, Chief Executive Officer (CEO) Telefast mengungkapkan, TFAS akan menghadirkan dukungan logistik dan teknologi dengan menggunakan dukungan platform digital yang dikembangkan oleh Clodeo. Dia bilang, sistem sistem tersebut telah terintegrasi multi-courier service dengan SiCepat Ekspres dan JNE sebagai ekspedisi yang akan mengirimkan paket obat-obatan tersebut ke lokasi pasien. Seluruh proses pendistribusian obat-obatan ini sepenuhnya dapat dilacak secara real-time sehingga meminimalisir terjadinya kesalahan di lapangan.

Melalui platform tersebut, pihaknya berharap dapat mempermudah dan mengoptimalkan proses pendistribusian bantuan obat-obatan. Lantaran aktivitas pengiriman obat-obatan ini menggunakan platform yang dimiliki dan dioperasikan oleh Clodeo, Telefast tidak mengalokasikan nilai investasi secara khusus untuk kegiatan ini.

Baca Juga: Telefast Indonesia (TFAS) dukung percepatan distribusi obat Covid-19

Jody juga belum dapat menyebutkan potensi pendapatan dari bisnis tersebut. Yang jelas dia mengharapkan TFAS bisa membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba yang positif pada tahun 2021. Pada tahun ini, TFAS mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 13 miliar yang dialokasikan untuk belanja modal di bidang IT.

Selain merambah ke bisnis layanan kesehatan, Telefast juga berupaya melakukan ekspansi ke dalam industri rantai pasok dan logistik. Secara progresif, sambungnya, Grup berusaha memfasilitasi pergerakan barang dan jasa dengan melakukan perluasan jaringan drop point yang menjadi titik penghubung serta menjembatani pembeli dan penjual melalui kerja sama dengan para mitra strategis TFAS. Sembari itu, emiten ini akan terus fokus pada pertumbuhan organik di segmen produk dan layanan digital dengan menyempurnakan sistem IT untuk multi-courier services.

Tak hanya TFAS, PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) juga berupaya mewujudkan akses layanan kesehatan Indonesia yang lebih luas dan mudah dijangkau lewat kolaborasi dengan Halodoc. Dalam catatan Kontan, Direktur Operasional Bank Aladin Syariah, Basuki Hidayat mengatakan, kerjasama dengan Halodoc yang merupakan telehealth guna mendukung layanan kesehatan masyarakat seperti telemedicine agar dapat diakses lebih luas terutama pada masa pandemi seperti ini.

Baca Juga: Bank Aladin gandeng Alfamart untuk tingkatkan layanan bagi konsumen

PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), perusahaan yang bergerak di bidang distributor alat kesehatan ini juga menggaet sejumlah pihak untuk mengembangkan jasa layanan pemeriksaan Covid-19. IRRA aktif bekerjasama dengan jasa layanan pemeriksaan Covid-19 seperti Halodoc, Klinikgo, dan layanan pemeriksaan kesehatan lainnya untuk masuk ke jasa layanan kesehatan.

Pratoto S Raharjo, Direktur Itama Ranoraya bilang, perkembangan bisnis jasa layanan kesehatan untuk pemeriksaan Covid-19 cukup signifikan. "Ini perkembangannya sangat bagus, laboratorium-laboratorium pelayanan yang melakukan swab antigen menggunakan panbio test yang disediakan oleh IRRA," terang dia kepada Kontan.co.id, Selasa (12/7).

Tapi, Pratoto belum dapat menyebutkan potensi sumbangan pendapatan dari bisnis layanan khusus untuk Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Itama Ranoraya targetkan bisa jual hingga 10 juta unit swab antigen test tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×