kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sejumlah Sentimen Ini Membayangi Pergerakan IHSG pada Pekan Terakhir Desember 2021


Minggu, 26 Desember 2021 / 15:33 WIB
Sejumlah Sentimen Ini Membayangi Pergerakan IHSG pada Pekan Terakhir Desember 2021
ILUSTRASI. Sejumlah Emiten Ini Membayangi Pergerakan IHSG pada Pekan Terakhir Desember 2021


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sepanjang Desember 2021 berjalan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dominan ditutup di zona hijau. Dari 18 hari perdagangan yang sudah dilewati, IHSG hanya enam kali berakhir di zona merah. 

Meskipun begitu, dalam tujuh hari perdagangan terakhir, IHSG masih bergerak sideways di rentang 6.500-6.600. Level 6.500 disebut-sebut sebagai level psikologis IHSG. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (24/12), IHSG tercatat naik 0,11% ke level 6.562,9. 

Analis FAC Sekuritas Indonesia Patrick Jorghy Manek menilai, sentimen yang paling mempengaruhi IHSG saat ini adalah perkembangan penelitian serta kasus Covid-19 varian Omicron. Ada sebuah studi yang terindikasi klinis menyebutkan bahwa risiko fatalitas Omicron tergolong rendah sehingga sulit untuk memicu gelombang ketiga pandemi. 

Studi yang telah terkonfirmasi di Afrika Selatan dan Inggris tersebut dinilai memberikan katalis positif bagi pergerakan IHSG dan indeks saham lain di dunia. Di sisi lain, pengetatan kebijakan moneter di berbagai negara maju menjadi sentimen yang membuat rentang pergerakan IHSG cenderung tertahan kenaikannya.

Baca Juga: Kekhawatiran Investor Mereda, IHSG Diprediksi Menguat Pada Senin (27/12)

Untuk pekan terakhir di bulan Desember 2021, Patrick memprediksi IHSG masih berpeluang memperoleh katalis positif dari aksi window dressing. Akan tetapi, penguatan IHSG sebagai efek dari window dressing akan cenderung lebih terbatas. 

Pasalnya, belum ada sentimen positif tambahan yang memberikan dorongan kuat untuk pasar saham Indonesia. Pelaku pasar yang melaksanakan liburan akhir tahun juga biasanya cenderung cash out pada akhir Desember 2021.

Menurut Patrick, secara historis terutama pada tahun 2018-2020, perdagangan akan cenderung ramai di minggu kedua dan ketiga bulan Desember. Setelah itu, nilai transaksi cenderung turun di pekan terakhir bulan Desember bertepatan dengan momen Natal dan jelang Tahun Baru. 

"Jadi, hal tersebut bisa menjadi salah satu katalis pemberat window dressing. Untuk akhir tahun, selama IHSG bertahan di atas 6.525, IHSG berpeluang menguat ke 6.570, sebelum menuju 6.600 hingga 6.610," ucap Patrick saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (24/12). 

Baca Juga: Ada Window Dressing, Saham-Saham Ini Banyak Diborong Asing Selama Sepekan Ini

Sementara itu, jika tidak kuat bertahan di level saat ini, maka support terdekat IHSG berada di 6.555. Jika tembus, maka support selanjutnya berada di 6.529 dengan bottom di area 6.513. 

Bernada serupa, Analis BCA Sekuritas Mohammad Fakhrul Arifin juga menilai, sentimen IHSG saat ini sudah cukup terbatas. Mengingat bulan Desember akan segera berakhir, maka aksi window dressing juga sudah mau selesai.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×